Iwagakure no Sato.

Ketika hendak menyentuh beberapa berkas, tangannya tertarik, menoleh reflek ke samping ketika seseorang mengetuk pintunya. Diam saja, namun semakin didiamkan semakin dia tertarik dengan sosok yang mengetuk pintunya.

Menghela nafas, melangkah dari bangkunya sepanjang 5 meter lalu membuka pintu.

Memandangi gadis berambut coklat tanpa ikat kepala di depannya, dia tahu bahwa gadis itu 'baru' di Iwagakure.

Menghela nafas panjang. "Yare - yare.. Ada apa, gadis kecil?" tanyanya memandangi tinggi gadis itu yang tak sampai bahunya.

---

Izin godmod dikiiiiiiiit!

Tersenyum manis. Namun, semuanya berubah ketika dia menyatakan hal tentang pertandingan dan semacamnya.

"Aaaahh!!! Aku tahu!!!" teriak Tetsu seperti mendapatkan 'mainan baru'-nya. "Aku tahu!! Kau Michinaga Hideaki!!" teriaknya sambil menunjuk 'orang itu'.

CREP!

Tercengang, matanya mencoba mencari - cari apa yang dia lakukan terhadap dirinya. Rasa sakit sempat dirasakan dari punggungnya, matanya bergulir ke samping. Kunai Hiraishin tertancap di punggungnya.

"B-Breng-s-ek..." rintihnya pelan sambil melepaskan kunai Hiraishin itu. Sangat sakit, namun Tetsu mencoba untuk tidak merintih. Seperti anak kecil saja.

Kini bajunya dilumuri darah, dan juga tangan kanannya yang juga dilumuri oleh darah.

"BLOW!!"

Random number (1,10) :

8

SBYUSH !!! dirinya terbawa angin, angin kencang yg datang entah dari mana.

"A-apa !?" teriaknya dalam hati.

"Fufufu.." tawanya perlahan sambil membentuk segel tangan "BlueFire Kage Bunshin".

Lalu, terbentuklah BlueFire Kage Bunshin.

"Bunshin 2 dan 5, lawanlah Tetsu. Bunshin 7 dan 10, bersembunyilah, jaga - jaga apabila bunshin 2 dan 5 diserang secara brutal oleh Tetsu. Bunshin 10 sampai seterusnya, kalian lakukan pergantian apabila Bunshin 2 dan 5 dalam keadaan kritis. Sementara aku akan pergi ke Gate Desa, melaporkan bahwa Uzumaki Tetsu, Tsuchikage tiba - tiba menyerang seorang warga desa." bisik Mizuro yg lalu menggunakan jutsu "God Step."

---

Mizuro berlari ke arah kantor kepolisian, lalu melaporkan apa yg terjadi. Namun tak semudah yg mizuro kira, para polisi nampak tdk percaya pada mizuro. Mizuro kecewa, lalu menggunakan God Step ke pedesaan.

---

Tanpa terasa jam sudah menyatakan jam 9 malam, seorang Anbu berjalan dgn lunglai. Wajahnya merah, gampang dipastikan bhw dia mabuk.

Dia membuka pintu rumah, tanpa menyadari mizuro yg telah bersembunyi di balik rak. Anbu itu mrapikan sandalnya, lalu menyandarkan diri di rak tmpt mizuro brsembunyi.

"hmmm.. apa keberuntunganku hari ini dgn bergabung ke Wildnight ?" gumam Anbu itu.

"PEH ! dasar wildnight br*ngs*k !" teriak Anbu tsb sambil memukul rak yg disandarinya. Mizuro yg jengkel, segera mengambil Two Katana Sword-nya, llu menancapkannya ke punggung Anbu itu.

"--Aaaa.." sambil menoleh ke belakang, mncoba mnjlajahi apa yg telah menyakitinya. Senyuman sinis terbentuk dri kegelapan di balik rak.

"Kau tau apa ? aku adalah ketua dari organisasi yg kau bicarakan itu. Namaku ? kurasa kau tak butuh nama, karna aku adalah seorang shinobi yg trknal di seluruh seantero shinobi." jelas Mizuro panjang lebar yg lalu memutar pedangnya. Pria itu berteriak, mizuro sgra membungkamnya. Dilepasnya pedang yg menancap di punggung pria itu, llu tangan yg lainnya membungkam mulut pria itu.

Melepaskan bungkamannya, segera menusukkan pedang tsb ke dalam mulut pria tsb. Pria itu menggelepar, tak bisa lagi bersuara. Lalu, pria itu akhirnya mati.

"Untuk sementara aku akan mengambil rumahmu.. Dan juga, beritahu aku apa kelemahan Tetsu." ucap mizuro. "HEI, CEPAT JAWAB !" teriak mizuro sambil menendang pria tak bernyawa di depannya ini.

"OK.. tidur ah.. ngantuk." ucapnya sambil berjalan ke kamar pria itu.

"Aku? Menangani bunshin sebanyak ini? Sendirian? Tidak adil 'kan?" keluh Tetsu seraya menghela nafasnya.

"Tapi apa boleh buat kalau sudah terlanjur.."

SLICE!!!

Membentuk tangannya seperti pedang diarahkan ke arah kanan, lalu mengumpulkan chakra fuuton di sekujur tangan kanannya. Menebaskannya ke semua bunshin yg menghadapinya.

Namun semua bunshin itu rupanya mempunyai fikiran. Mereka menyingkir.

Lalu, apa yg dilakukan Tetsu?

Tentu saja. Blow.

Random number (1,10) :

10

Lalu, setelah melancarkan jutsu itu, dia segera pergi dari ruangan Tsuchikage, menyamarkan dirinya yang lalu pergi ke Kumogakure.

[OUT]

Jam tlah menunjukkan pukul 07:35 AM. Mizuro terbangun, lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Melangkah ke kamar tamu, melihat mayat dalam keadaan perut yg nampak dikoyak oleh suatu senjata tajam.

" Oh yaaaa... Tdi malam aku lupa membuangmu. "

Menendang mayat tersebut dengan kasar, lalu menggendong mayat tersebut dan membuangnya ke sungai di belakang rumah tsb.

" Dan kufikir, klaw kau hidup, maka aku akan mendapatkan kelemahan Tetsu & langsung saja membunuhnya.. Tpi, aku terlanjur membunuhnya.. Apa daya, dia mengolok - olok nama organisasiku.. "

Menghela nafas, lalu pergi dari rumah yg dibajaknya itu.. XD. Lantas, apa yg dilakukan mizuro ??.

Prgi ke luar, & mencari petunjuk kelemahan Tetsu.

" OK... lbih baik aku menyamar menjadi Hokage. "

Berjalan tepat ke arah toko ramen, lalu memesan ramen spesial.

" Nak.. kau baru di sini hm ?. " tanya koki toko tsb..

" Ya, bisa dibilang, tapi kenalkan, aku mizuro Yotsuki, Hokage. " ucap mizuro sambil membungkukkan badannya.

Koki toko tsb terkejut.

" Lalu, lantas apa yg membuat Hokage-sama datang ke sini ??. " tanya koki toko tsb, gaya bicaranya lbih ramah dri yg tadi.

" Oooohh.. Cuma urusan sama Tsuchikage-sama.. " ucap mizuro. Koki toko tsb manggut - manggut, lalu memberikan ramen ke mizuro.

" OK... Dan ada urusan apa ? " tanya koki toko tsb.

" Urusan apa, ya ? " gumam mizuro. " hmm... "

" membunuh Tsuchikage - sama ? "

....

Koki toko tsb langsung bergidik ngeri, lalu berteriak minta tolong.

" prcuma.. ini adalah dimensi buatanku.. ini adalah Iwagakure yg palsu.. " ucap mizuro sambil tersenyum sinis, yg perlahan menghilang dari dunia tsb.

" T - tidaaaakkk !!!. "

BYASH !

Dimensi tsb tlah hancur. Mizuro benar2 menikmati ramennya tadi, walaupun tak berbayar XD.

" OK.. Di mana Tsuchikage itu ??. "

Ketika kembali ke Iwa, dia--terkejut. Pemandangan memerah darah, pasti seseorang telah membunuh warga - warga di sini. Tapi yah, ia tak terlalu perduli akan hal itu. Ia hanya mementingkan 1 hal : dia harus menyegarkan otak.

Berjalan ke rumahnya, masuk ke dalam rumahnya dan berjalan ke arah kamarnya. Melepas semua bajunya, melemparnya ke keranjang cucian lalu berjalan ke arah kamar mandi. Membuka pintu kamar mandi, masuk dan duduk di lantai tanpa sebab. Ia masih tidak habis fikir tentang kematian Mizuro. But well, takdir sudah ditentukan, toh Mizuro juga yang menyulut api dalam tubuhnya.

"Huft.." Tetsu menghela nafasnya lalu berdiri dan mandi. Menutup mukanya dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang dinding. Selesai mandi, ia mengenakan handuk ungu. Wajahnya juga tampak lebih segar daripada sebelum ia mandi.

Memasang baju, lalu pergi ke belakang rumahnya dengan membawa katana miliknya. Ketika sampai di belakang rumahnya, menghela nafas lalu menutup matanya, mengeluarkan katananya. Di belakang rumahnya, ia memiliki sebuah lapangan luas yang berisikan boneka kayu yang sangat kokoh.

"Huft.. Blow!" batinnya lalu mengeluarkan elemen Fuuton dari dalam tubuhnya. Percuma, tak akan bisa dipakai. Terbatuk - batuk. "Uuft.. Kalau begitu, latihan Jutsu Slice saja." batinnya.

[Pelatihan Slice - 2 post]

"Feel." gumamnya. Sedari tadi dia merasakan firasat buruk, seperti ada seseorang yang mengincarnya. Tubuh Mizuro berada di rumahnya namun itu bukanlah sebuah faktor X mengapa ia merasakan firasat buruk wong Mizuro sudah mati dibunuhnya.

Angin selatan berhembus, ia berusaha mendeteksi chakra orang yang berani menganggunya saat ini. Hum, sepertinya keberadaannya, berada di Kumogakure, entahlah? Mungkin saat ini dia berada di Iwagakure namun memalsukan dirinya menggunakan bunshin dan Tetsu bukan mendeteksi chakranya melainkan chakra bunshinnya.

Bisa dikatakan, orang yang mengincarnya sangat pintar--membuat diri palsu dan mengecoh Tetsu. Kurang pintar apa lagi coba?

"Sial, masalah selalu datang," geramnya lalu menghela nafas, menutup kedua belah matanya dan kembali membukanya. "YOSH!" ucapnya sambil berlari keluar dari rumahnya. Dia berlari menuju Kumogakure.

[OUT]

"Iwagakure. Fufu, sepertinya menyenangkan.." gumamnya seraya berjalan masuk ke dalam Iwagakure. Ya, memang menyenangkan. Wajah penduduk yang terpukau melihatnya, dia sangat menikmati hal itu. Ya, seluruh penduduk terpukau akan ketampanannya dan hey, dia berhasil menyamar dari villain dan anggota akatsuki menjadi seorang penduduk biasa. Bukankah itu luar biasa?

"Nah, bukankah waktu yang cukup bagus untuk melatih jutsu Bana - ku? Sepertinya sekarang dia sudah haus akan darah," gumam Atsuki. Tiba - tiba, sesosok bayangan terlihat menghampirinya.

"..Ada apa lagi?" bisik Atsuki sambil menoleh ke arah sosok bayangan itu.
"Etto.. Atsuki - sama, aku mendapatkan informasi kalau Tsuchikage sedang tidak berada di sini, dan lagi, mayat Mizuro Yotsuki berada di dalam rumah Kage tersebut."
"Oh ya?" batin Atsuki. "Tunjukkan aku di mana rumah Kage." bisik Atsuki.
"Aaah! Aku ingat. Ke sana" ucap bayangan itu.
"Baik.."

Sesampainya di rumah Kage, dia langsung mendobrak pintu dan berlari mencari mayat Mizuro. Dan dia menemukan mayatnya, tergeletak begitu saja di lantai kamarnya.

"Fufufu.. Dasar bodoh!" ejek Atsuki yang mengambil mayat Mizuro lalu mengelus pipinya, dengan tatapan sinis ia memandang Mizuro. "Oh, lihatlah, jantungnya berlubang! Kasihan, ckckck," gumam Atsuki yang lalu tertawa.
"Baiklah, Mizuro - kun, saat ini kau sudah berada di tanganku. Kau mau meminta tolong? Silahkan saja.." ucap Atsuki yang lalu berlari ke luar rumah dan lalu berlari keluar desa.

[OUT]

Sampai di Iwagakure, ia menghela nafas sambil berjalan lunglai. Ia tidak terlalu perduli dengan keadaan sekitar sampai ia melihat seorang pemuda berambut pirang membawa mayat dengan terburu - buru. Terlebih, mayat itu mirip.. Mizuro?

Segera berlari hendak mengejar orang itu namun ia sudah terlalu lelah, dan pada akhirnya ia hanya bisa menerapkan Jutsu walau menguras chakranya. "Uuuft... Feel!" gumamnya lalu tidak sampai berapa menit, sebuah angin berhembus kencang.

Dan matanya pun berubah menjadi Doujutsu Blacknight, sekarang ia bisa melacak pergerakan dan chakranya. Tapi tunggu, bukankah dia dari Akatsuki? Ah, siapa perduli, yang penting saat ini dia sudah menanamkan pelacak di tubuh pemuda itu.

Lalu Tetsu berjalan ke arah kantor Kage, lalu ia menemui Seiji.
"Perjalanan yang menyenangkan.. Tetsu - sama?" tanya Seiji.
"Haah," Tetsu menghela nafasnya sambil duduk di kursi Tsuchikage. "Tidak terlalu menyenangkan, aku hanya menghancurkan Kiri," balasnya.

"Menghancurkan? Anda cukup ganas juga," canda Seiji sambil terkekeh pelan.
"Haahhh, aku lelah," ucap Tetsu.
"Oh ya?" ucap Seiji. "Saya rasa, tidak." canda Seiji sambil tertawa. "Haha.." balas Tetsu sambil tertawa kaku.

"Oh iya, Seiji, ada misi untukmu," ucap Tetsu sambil menoleh ke arah Seiji. "Antarkan surat ini ke seseorang bernama Inuzuka Shinji, kudengar dia Raikage baru di Kumogakure." perintah Tetsu pelan sambil menyerahkan sepucuk surat.

isi surat:

"Ha'i, Tetsu - sama." ucap Seiji sambil mengambil sepucuk surat tersebut, lalu pergi dari kantor Tsuchikage. Tetsu tersenyum menyambut kepergian Seiji, lalu ekspresinya berubah menjadi gelap, tiba - tiba ia tersenyum sinis.

"Inuzuka Shinji?" gumamnya. "Omoshi--roi."

Tetsu mulai tersadar akan pemuda yang membawa Mizuro tadi. Ia melihat Mizuro tampak sedang 'dimutilasi', sialan. Ia pun segera pergi dari Iwagakure, untuk mengecek keadaan.

[OUT]

" Ohhh.., jadi ini Iwagakure tohh. " gumam yagami sambil melirik ke kanan dan kiri. lumayan luas tapi tidak seluas konoha. mungkin ?.
" nahh.., yagami, di sinilah aku bertarung dengan tsuchikage. " ucap mizuro sambil melirik ke arah beberapa tempat. " kenyataannya aku yang menang, tapi karena terpaksa, aku pergi ke kantor polisi dengan god step lalu melapor kepada polisi bahwa tsuchikage melakukan pengkhianatan. " jelas mizuro panjang lebar.

" hooo, begitu tohh. " gumam yagami. " lalu ?. bagaimana hasilnya ?. " tanya yagami. " saat aku pergi ke kumogakure untuk mencari tsuchikage yang bersembunyi dariku, seiri menemukan chakranya dan aku pergi ke tempatnya. karena dia menanam jutsu penglihat pergerakan musuh dalam jarak jauh ke diriku, jadi aku sengaja membunuh hatazori danzo , temannya. lalu, aku sengaja membuatnya marah besar dan ternyata ia mempunyai jutsu spesial. nahh, ketika ia menggunakan jutsu pedang meiton, ia menusuk jantungku. " jelas mizuro panjang lebar.

" hmm.. begitu. OK, sekarang.. kita akan menghancurkan iwagakure. " ucap yagami. " dengan menggunakan jutsu anda dan jutsuku. " lanjut yagami. lalu, mizuro mengangguk tanda mengerti .

" GEDO MAZO "
" BURO MIZU "

monster gedo mazo dari yagami keluar. sementara, buro mizu dari mizuro aktif dan itu membuat pedangnya memanjang. and so, yagami menggerakan gedo mazo dan membuatnya memukul - mukul desa tsb. sementara mizuro, ia menancapkan pedangnya ke dalam tanah dan menyebabkan ledakan berskala besar.

penduduk membabi buta mencari jalan untuk pergi dari 'bencana' ini, sementara jounin berusaha melapor ke tsuchikage tapi, mereka telah terbunuh oleh gedo mazo. tangisan mulai terdengar, teriakan terdengar di mana - mana. sementara banyak yang terjerumus ke dalam lubang yang dihasilkan oleh ledakan dari pedang mizuro.

" yagami, kau siap !?!?. " teriak mizuro yang mulai membuat bola petir di jari telunjuknya dan kemudian mengarahkannya ke arah depan. yagami mengangguk tanda siap. and so..

" gorusiu taiken !! "

BUMM !!. ledakan berskala 50 m itu berhasil membuat teriakan makin kencang. sementara mereka berdua tersenyum dan tertawa puas. " ini akan jadi pertarungan epic, yagami !! " teriak mizuro. yagami hanya mengangguk semangat sambil terus mengarahkan gedo mazo dan itu membuat teriakan makin berkurang.

" haha.. semuanya sudah terbunuh yagami.. " tawa mizuro menyaksikan mayat - mayat terbaring dengan kondisi menyedihkan. " yaa, aku kasihan pada mereka. huhu.. kasihan.. " tanggap mizuro dan kemudian berubah menjadi tawaan terbahak - bahak.

" hmpppp.., mizuro - sama, anda harus menggunakan tambahan !! " teriak yagami. mizuro mengangguk tanda mengerti.

" KUCHIYOSE NO JUTSU !! TIGER KING !! " teriak mizuro. dan muncul macan api. " DORAKU SENSEI NO JUTSU !! " teriak mizuro dan tiger king tsb menyemburkan api dari dalam mulutnya. nahhh, api ini akan berubah menjadi asap yang mengepul sangat banyak dan akan membuat semua orang yang tersisa tidak bisa bergerak untuk sementara.

" OK.. udah cukup. kita kembali, " ucap mizuro sambil menon aktifkan kuchiyosenya. lalu, mereka berdua berubah menjadi butiran debu dan terhisap ke ruang dimensi..

[OUT]

Sampai di Iwagakure. Apa yang dilihat, desa ini sudah hancur. Lubang besar di mana mana, belum lagi mayat yang bergelimpangan. Juga beberapa orang yang terperosok ke dalam lubang dan meminta tolong dengan mengarahkan tangannya ke atas, tapi sekarang mereka dalam kondisi tidak bisa bergerak entah kenapa.

Tetsu hanya mengerutkan alis, heran. Gedung Kage pun hancur, rumahnya, rumah penduduk, toko Ramen, dan lainnya. Belum lagi tanah yang dihiasi dengan cairan panas berwarna merah itu.

"Baik. Jadi, siapa dalang dibalik kejadian ini?" gumam Tetsu sambil melangkah ke arah lubang besar itu, membawa 1 orang yang menurutnya bisa dijadikan bahan eksperimen lalu membawanya ke suatu tempat gelap. Ruang bawah tanah, berisikan obat - obatan dan beberapa hal lainnya yang dimiliki oleh seorang ilmuwan jahat. Tapi ia bukan ilmuwan jahat, toh ruang bawah tanah ini berada di dalam rumahnya dan kebetulan ruang bawah tanahnya selamat.

Merebahkan 2 mayat itu di dalam peti edo tensei, lalu ia mulai jongkok dan menarik nafasnya, merapal segel Edo Tensei lalu menghembuskan nafas.

"..Edo Tensei."

Dan dua mayat itu keluar dari dalam peti, pintu peti terbuka dan menampakkan 2 mayat itu telah dalam keadaan segar bugar kembali. Walaupun tak abadi tapi yang penting, Tetsu bisa memanfaatkannya.

"Baik.. Uchiha Atsuki dan Inuzuka Komori, pergi ke Konohagakure dan lancarkan serangan untuk Konohagakure. Aku akan menyusul segera setelah kalian berperang berdua melawan Konohagakure." perintah Tetsu sambil berfikir, lalu meraih bolpen dan kertas. Ia menulis sesuatu di dalam kertas itu.

"--Juga. Serahkan ini kepada Hokage baru itu." ucap Tetsu sambil memberikan kertas itu. Keduanya mengangguk perlahan, lalu berjalan keluar dari ruang bawah tanah. Tetsu hanya mengulaskan senyum kecil, sambil berdiri lalu mengambil sebotol cairan berwarna hijau dan meminumnya.

"..Tidak enak." gumamnya sambil mengembalikan botol itu ke tempat semula. Tapi, ketika terdiam sebentar ia kembali meminum cairan itu sambil mengerang kecil. Ketika cairan itu habis, ia mengembalikan botol itu ke tempatnya semula sambil tersenyum sinis.

"..Mari melakukan pemburuan."

[OUT]

Penyerangan di Kirigakure adalah hari terakhir dimana ia bisa hidup di Kirigakure.

Seluruh penduduk desa mengungsi, beberapa dari mereka yang tidak sempat melarikan diri hanya menjadi mayat bergelimpangan. Mereka saling menolong satu sama lain, tapi tidak untuk seorang Amamiya. Ia tidak ditolong oleh para penduduk desa. Lagipula, ia tidak akan mengemis meminta tolong.

"CEPAT! CEPAT MASUK KE DALAM KAPAL!" teriak para kru kapal. Amamiya yang ketinggalan kapal hanya menatap kapal itu seraya mulai berjalan keluar dari desa. Ia tidak diperdulikan oleh desa. Sampai ketika ia pingsan. Seorang nenek yang berasal dari Iwagakure menemukannya lalu merawatnya.

Saat ia terbangun, ia sudah ada di kantor Tsuchikage dengan secarik kertas di sampingnya yang bertuliskan 'Tolong jaga anak ini, Tsuchikage-sama. Dilihat dari ittai atte anak ini, ia berasal dari Kirigakure yang terkena musibah. Oh ya, kudengar dari gosip para warga Shinobi, dia anak yatim piatu. Jadi kau harus merawatnya.'

Ketika ia mendongak, Tsuchikage berada di sana. Ya, itu adalah momen paling bahagia baginya. Ada saja yang menjadi temannya.

[END FLASHBACK]

"Sinar mataharinya silau-ssu!" ia hanya menatap ke arah matahari itu seraya sedikit tertawa. "Kau tidak mau ke pantai Tatsuya-sama? Aah, ini adalah saat - saat yang tepat untuk pergi ke pantai!" seru Amamiya.