Midnight Academy
Selamat Datang Di MA Dimana Kamu Main RPG Berbasis Battle, School, etc, games, dan lain-lain Segera Lah Register Kalau Guest Dan patuhi aturan, jangan sungkan ikutan Gabung

Administrator Team
Midnight Academy
Selamat Datang Di MA Dimana Kamu Main RPG Berbasis Battle, School, etc, games, dan lain-lain Segera Lah Register Kalau Guest Dan patuhi aturan, jangan sungkan ikutan Gabung

Administrator Team


Welcome to Midnight Academy
 
HomeNewsGalleryLatest imagesSearchRegisterLog in
Midnight Academy
Forum AgoessNaruto ● Forum Diskusi Naruto
Tempat untuk para maniak Naruto
Paradox academy.
Mirai Academy
Public School, Official RPF
Animanga Indonesia Fan
Control Panel

Guest profile

Information

Preference

Signature

Avatar

Social

Friends and Foes

Memberlist

Groups

Private messages

Inbox

PM sent

Other

Topic is being watched

Switch account:



Search found 2 matches for krik

AuthorMessage
Topics tagged under krik on Midnight Academy EmptyTopic: Guess The Next User
Tsu

Replies: 62
Views: 1626

Search in: Playing Games   Topics tagged under krik on Midnight Academy I_icon_minipostSubject: Guess The Next User    Topics tagged under krik on Midnight Academy Icon_minitimeFri Dec 26, 2014 12:38 pm
Kok tau.. #krik
Rivaille?
Topics tagged under krik on Midnight Academy EmptyTopic: JAPAN! [Life Story]
Tsu

Replies: 4
Views: 541

Search in: Karangan Cerita   Topics tagged under krik on Midnight Academy I_icon_minipostSubject: JAPAN! [Life Story]    Topics tagged under krik on Midnight Academy Icon_minitimeWed Dec 24, 2014 10:39 am
OOT : Berhubung authornya lagi WB, jadi ya.. untuk kali ini author bikin special chapter. Starring Nemu & Setou. Tapi gak ada hubungannya di chapter depan & gak ada hubungan dengan cerita ini, sih.. pengen melampiaskan rasa WB aja. #krik


Special Chapter


Angin musim panas berhembus dari arah Asia Tenggara, membuat surai krem yang diikat dengan gaya ponytail itu terhembus pelan. Iris sapphire seindah permata miliknya tengah melirik ke luar jendela, memandangi langit yang indah dan cerah, walau ia tidak sepenuhnya menikmati pemandangan tersebut. Dari mimik wajahnya saja, semua orang sudah tahu kalau ia memiliki suatu masalah dan kini sedang membongkar memoarnya. Ia menyipitkan matanya sejenak, membuat iris sapphire itu sedikit bersembunyi di balik kelopak mata—sebelum menyalakan Radio yang berada di sisi kanannya, dengan antena yang dihadapkan ke arah atas, tegak dan lurus.

"Ramalan bintang buat kamu-kamu yang memiliki rasi bintang Gemini! Hari ini hari yang sial banget buat kamu. Tapi nasibmu dan takdirmu bakal berubah selama kamu tidak bertingkah keterlaluan. Karena warna keberuntunganmu hari ini adalah merah dan putih, jadi direkomendasikan untuk menggunakan atribut berwarna merah ataupun warna putih! Jika kamu memakai syal, berarti kamu bakal beruntung! Itu adalah benda keberuntunganmu hari i—" Radio dimatikan oleh gadis itu. Ramalan bintang yang sama, benda keberuntungan yang sama, berita yang sama. Sudah beberapa hari semenjak 'hari-yang-terulang' terjadi. Bahkan ia tidak mengetahui apa penyebabnya selain karena seseorang memohon pada 'yang diatas sana' untuk memutarbalikkan waktu.

And the time becomes an infinite loop.

Sebenarnya ia sudah mengetahui si pelaku dari kejadian ini. Orang yang paling dekat dengannya—ya, dirinya sendiri. Ialah yang menyebabkan waktu terus terulang. Dan ia tahu kalau kakaknya yang sedang terbaring dengan mesin di tubuhnya itu takkan kembali hidup. Seberapa-kalipun ia memutarbalikkan waktu, takdir sang kakak tetap sama. Seluruh tubuh pria malang yang tengah terbaring di atas kasur berspreikan putih cemerlang itu dibaluti dengan perban, bagian kiri tubuhnya yang tertimpa oleh gedung kini sedang dijalankan dengan mesin yang akan membantunya untuk terus hidup.

"—kau tahu 'kan, Secchi, kalau kau berjanji kau akan terus hidup?" perlahan, air matanya menetes dari pelipisnya dan menyusuri pipinya yang halus sebelum gugur ke tangan kanan pria ini begitu saja. Gadis itu menggenggam tangan kanan tersebut. Dingin, itulah yang ia rasakan. Tidak penuh dengan kehangatan dan kasih sayang seperti biasanya. Sampai-sampai ia mengira bahwa ini bukanlah senpai-nya. Ini bukanlah Setou yang selama ini terus memberikannya semangat hidup.

"—dan kau tahu 'kan, kalau kau telah melanggar janjimu itu?" walau berusaha tersenyum, air matanya tetap menetes dengan deras. "Terima kasih atas bantuanmu selama ini, Secchi," tidak. Gadis itu masih menginginkan bantuan dari pria tersebut. Ia masih tetap ingin merasakan kehangatan pria itu. "—tapi, mulai sekarang aku akan berdiri sendiri." tidak. Bukan itu yang gadis ini inginkan. Ia masih ingin diberi dukungan oleh pria itu. Dan ia masih menginginkan bagaimana pria itu membelai rambutnya dan membantunya di kala susah.

PIIIP. Mesin detektor detak jantung menghasilkan bunyi. Seorang Setou Ashirogi yang telah segar-bugar kini memandang heran para dokter dan suster yang mendatanginya. Beberapa kali ia meronta karena dokter dan suster itu menggenggamnya dengan kuat, tapi ia tidak bisa. Dan ia tidak dapat berhenti memandang wajah Nemu yang kini dipenuhi dengan kekhawatiran juga seperti hendak menangis. Walau ia tertawa. Bahkan ia memukul-mukul alat detektor jantung tersebut dan memprotes pada dokter bahwa mesin detektor jantungnya sudah rusak sebelum kembali memukulnya.

Dan sejauh yang ia ingat—Nemu ada di atasnya. Di atas tubuhnya terdapat berbagai macam bunga, namun Nemu memberikan bunga kesukaannya—bunga lavender. Di atas rintik hujan, ia menepuk kedua bahu Nemu, memanggil namanya namun Nemu tetap diam tak bergeming, menatap tanah yang diukir dengan nama seseorang. 'Setou Ashirogi'. Tulisan tersebut tertulis dengan rapi—Setou bahkan tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Sebelum kedua bibir seorang Nemu Hiragawa mulai terbuka—

'Selamat tinggal, Setou. Aishiteru.'

Itu kata-kata yang tidak pernah diucapkan oleh seorang Nemu yang memiliki pribadi yang egois dan juga pemarah. Baru kali ini ia mendengar kata-kata semanis itu. Ya—ia bahagia dengan kata-kata manis itu. Membuatnya merasa bahwa perasaannya sudah terbalas walau ia menyadari kondisinya sekarang. Dan posisinya sekarang. Ia berada di dimensi berbeda. Dan takkan bisa menemui Nemu dan berbicara dengannya lagi—walau ia bisa melihatnya dari atas sana.

'Terima kasih..' bisikan dengan nada gembira dan sangat dikenal oleh Nemu membuat Nemu menoleh ke arah samping sebelum kembali melirik pada makam Setou dan tersenyum. "—aishiteru, Secchi."

Sampai ketika sebuah makam baru dibangun tepat di samping makam Setou, dengan nama yang terukir pada nisannya—

'Rest in Peace, Nemu Hiragawa'.

END—?
Back to top 
Page 1 of 1
Jump to: