Midnight Academy
Selamat Datang Di MA Dimana Kamu Main RPG Berbasis Battle, School, etc, games, dan lain-lain Segera Lah Register Kalau Guest Dan patuhi aturan, jangan sungkan ikutan Gabung

Administrator Team
Midnight Academy
Selamat Datang Di MA Dimana Kamu Main RPG Berbasis Battle, School, etc, games, dan lain-lain Segera Lah Register Kalau Guest Dan patuhi aturan, jangan sungkan ikutan Gabung

Administrator Team
Midnight Academy
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Welcome to Midnight Academy
 
HomeNewsGalleryLatest imagesSearchRegisterLog in
Midnight Academy
Forum AgoessNaruto ● Forum Diskusi Naruto
Tempat untuk para maniak Naruto
Paradox academy.
Mirai Academy
Public School, Official RPF
Animanga Indonesia Fan
Control Panel

Guest profile

Information

Preference

Signature

Avatar

Social

Friends and Foes

Memberlist

Groups

Private messages

Inbox

PM sent

Other

Topic is being watched

Switch account:



 

 JAPAN! [Life Story]

Go down 
AuthorMessage
Tsu
Special Admin
Special Admin
Tsu


Member Title : Kurutte hey kids!
Jumlah posting : 401
Join date : 2013-11-08
Age : 29

krik - JAPAN! [Life Story] Empty
PostSubject: JAPAN! [Life Story]   krik - JAPAN! [Life Story] Icon_minitimeFri Nov 15, 2013 1:14 pm

Prolog

" Ha ha ha ha ha... Ha ha ha ha ha... "

Beberapa kali pemuda bersurai coklat itu tertawa tidak jelas diatas atap rumahnya. Memegang handphone miliknya di tangan kirinya, dan kemudian tertawa terbahak-bahak.

Tiba-tiba, terdengar langkah kaki yang mendekati pemuda itu. " Setou-Kun, sedang apa di sini ? " Tanya seorang gadis bersurai krem. " Ini bukan urusanmu, Nemu-Chan " Sela pemuda bersurai coklat yang bernama Setou itu. " Hm, kalau bukan urusanku, ya sudah, biar kamu tidur di atap saja, aku kunci pintunya, ya " Ucap Nemu yang membuka pintu yang mirip pintu loteng, setelah itu menutupnya. Kemudian terdengar suara seperti digembok. " Hn, baiklah, aku tidur di sini saja. AC alam dan kasur atap, ini yang ingin kunikmati " Ucap Setou sambil tertawa terbahak-bahak.

Chirp, chirp, chirp.

" Setou-Kun, bangun!! " Teriak Nemu yang mengguncang-guncang tubuh Setou. " Heh?? " Setou membuka matanya, dan mendapati dia terjatuh, dan mendarat di lapangan olahraga rumahnya. " Fugori! " Keluhnya seraya bangkit dari tanah itu. " Ini konyol. Ini gara-gara kau yang menyuruhku tidur di atap! " Bentak Setou. " A- Apa!? Tapi ini juga gara-gara kau, yang tidak mau masuk ke dalam rumah! " Bantah Nemu. Mereka berdiri saling membelakangi, kemudian berjalan menuju tujuan masing-masing sambil ngambek.

07:39 AM, SMP swasta Nishinuma

Seperti biasa, keadaan di SMP swasta Nishinuma selalu biasa..

Di SMP ini, mereka menggelar club. Bisa tentang drama, musik dan lainnya. Tentunya terdapat ruangan khusus untuk club tersebut, dan club yang memperbolehkan publik harus menggunakan password yang disebarkan secara umum terlebih dahulu. Sebuah hal yang pantas, jika di dalam ruangan klub kita sering mendengar aktivitas-aktivitas klub mereka sendiri, misalnya ngelawak, dan lainnya. Sementara Setou, masuk di dalam klub 'Khusus Cowok!' yang berada di sebelah timur. Klub juga memiliki peraturan tersendiri, yang dibuat oleh para staf klub.

Setou mendorong pintu klub, dan byussh!! Sebuah ember raksasa berisi air menimpanya.

" Apaan, sih ini! " Keluhnya seraya menatap sedih baju seragamnya yang basah. " Itu hukuman untuk para member preman, maafkan kami " Ucap ketua klub, Eiji, dengan nada menyesal. " Tapi harusnya pake tepung kek, apa kek! Ini mah lelucon roman murahan! " Bentak Setou seraya duduk di bangkunya, bertambah stres karena mendapat masalah lagi. " Ya sudahlah, kita lakukan kegiatan seperti biasanya. Divisi kebersihan, tolong bersihkan klub kotor kita ini! " Perintah Eiji. Tiba-tiba, 5 orang berkacamata dengan cepat menyapu lantai klub, dan cliing! Lantai bersih bagaikan dibersihkan memakai pel. " Sip, sekarang kita lakukan voting staf! " Ucap Eiji. Seisi klub menjadi gempar.

" Hey, jangan heboh dulu! Calon staf akan diundi, " Tegur Eiji. Mereka menatap lantai, depresi. " Oke, bagus! Aku akan menuliskan 5 nama calon staff, dan tolong untuk 1 mantan staff, Akuto Himegawa, pilih 1 nama dari 5 staff " Jelas Eiji. Orang yang dipanggil segera maju, dan mengambil 1 kertas setelah membacanya. " Coba baca isi kertasnya, Akuto! " Perintah Eiji. " Uuumm... Setou Ashirogi, silakan maju ke depan " Perintah Akuto dengan lembut. Semuanya langsung berseru, dan Setou dengan perasaan gembira maju dan berdiri di depan Akuto. Akuto memberikan badge staf yang dipakainya saat masih belum mengundurkan diri kepada Setou, dan Setou menempelkannya di dada kirinya. " Mulai perjanjian! " Perintah Eiji.

" Saya berjanji, akan menjaga badge ini dengan baik, dan saya berjanji, saya akan menjadi staf yang pantas. " Ucap Setou. " Saya pun berjanji, bahwa akan roboh dari jabatan itu selama yang saya mau, dan saya berjanji tak akan mengacaukan apapun yang staf baru lakukan " Ucap Akuto. " Dengan ini, saya menerima diri untuk mengundurkan diri ataupun menerima diri " Ucap mereka dengan bersamaan. Anggota klub bertepuk tangan, dan Setou tersenyum gembira, kemudian berjabat tangan dengan Akuto.

To be continued..
Back to top Go down
Tsu
Special Admin
Special Admin
Tsu


Member Title : Kurutte hey kids!
Jumlah posting : 401
Join date : 2013-11-08
Age : 29

krik - JAPAN! [Life Story] Empty
PostSubject: Re: JAPAN! [Life Story]   krik - JAPAN! [Life Story] Icon_minitimeFri Nov 15, 2013 4:28 pm

Chapter 1: Heartbeat


Menjadi staf klub 'Khusus Cowok' pasti susah. Disuruh ini dan itu oleh ketuanya yang berlagak baik, dan suka celotah-celoteh. Oke, kembali ke cerita.

" Setou, aku belikan kamu kacang merah sebagai ucapan selamat, ya! " Traktir Eiji. " Eh, gak usah, aku punya uangku sendiri, kok.... " Tolak Setou. " Eh, denger gak sih? Si Nemu jadi idola di club 'Kawaii Shoujo', lho! " Ucap Eiji. " Heh... Kawaii Shoujo, tempat buat para cewek yang pintar-pintar itu? " Tanya Setou. " Yup! Jadi ngiri, nih, sama kamu, Setou.. Kamu sama dia kan serumah. Lagipula, dia itu selain manis dan cantik, juga pintar lho... Aih, beruntungnya kamu! " Jelas Eiji. " Aku malah gak senang tinggal serumah sama dia, tau. Orangnya egois dan judes, beda amat sama penampilan luarnya " Keluh Setou sambil menghela nafas. " Kalau dia tinggal serumah sama aku, aku pasti bakal bahagiain dia... Gitu " Keluh Eiji. " Eiji, kamu naksir dia, ya? " Tanya Setou sambil berjalan menuju kantin, dan membeli kopi. " Sudah ketauan, " Jawab Eiji. " Lagipula, aku gak nyali negur dia. " Lanjut Eiji.

" Kalau kamu jadi aku, aku gak bakalan- " Tiba-tiba, lewat gadis berambut pink kecoklatan yang berkacamata dan bersifat dingin. " Wew, bukannya itu ketua klub olahraga putri, ya? " Tanya Setou. " Iya, namanya Itsumi " Jawab Eiji. " Kenapa gak sama dia aja? " Tanya Setou lagi, kali ini menyindir. " Gak mau ah, aku ga mau sama cewek aktif macam dia. Aku sukanya sama cewek yang pendiam dan pintar, kayak Nemu! " Jawab Eiji. " Sana, nyatakan cinta sama dia! Kamu kan baik, beda jauh baiknya sama aku. Kamu pasti cocok sama cewek pendiam macam dia " Perintah Setou sambil meneguk kopinya. " Yaudah, makasih, ya! Kalau berhasil, Nemu gak boleh nginep di rumahmu! " Ucap Eiji sambil berlalu. " ... Heh, dasar anak-anak jaman sekarang, cuma tertarik sama lovey~dovey~ begitu. Andaikan aja ada teman yang lebih ngerti aku.... " Keluh Setou sambil meneguk kopinya. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang makin mendekat ke arah Setou. Itu Eiji.

" Eiji, kenapa? " Tanya Setou heran. " Aku.. Malu masuk ke dalam klub! Gimana nih.. " Keluh Eiji. " Yaudah, aku masuk duluan, kamu masuk setelah aku. Oke? " Ucap Setou seraya berjalan menuju klub 'Kawaii Shoujo'. Setou mengetuk pintu. " Siapa?? " Tanya sebuah suara. " Setou Ashirogi, " Jawab Setou. Tiba-tiba, pintu terbuka dan menampakkan seorang gadis berambut krem sebahu dan berkacamata merah. " Ada apa? " Tanya gadis itu. Hati Setou jadi doki-doki =)) " Ehm... Eeehh.. Permisi, mana Nemu Hiragawa, ya? " Tanya Setou. " Lho, Nemu-San? Kalau tidak salah dia hadir di rapat klub, dan aku yang menjaga klub, menggantikannya " Jawab gadis itu. " Namaku Aida Hiroki, salam kenal " Lanjut gadis bernama Hiroki itu. " Eeehhh.. Hiroki, ya.. Ngomong-ngomong, jabatan Nemu di sini apa? " Tanya Setou. " Oh, Nemu-San? Dia barusan diangkat menjadi ketua klub, ada apa gerangan? " Tanya Hiroki. " Heee... Bukannya 1 bulan lalu ketuanya masih si Miyo, ya? " Tanya Setou. " Oh, Miyo-San? Miyo-San mengundurkan diri, lagipula member-member klub lebih memilih Nemu-San daripada Miyo-San, katanya Miyo-San itu memakai penghasilan klub untuk kehidupan sehari-harinya, harusnya ditabung, buat beli apapun untuk kepentingan klub... " Jelas Hiroki.

" Terus, mana Nemunya? " Tanya Setou. " Kan tadi udah dibilang -_- " Jawab Hiroki sambil sweatdrop. " Rapatnya dimana? " Tanya Setou. " Rapat, ya? Rapatnya di Shinjuku, kalau gak salah " Jawab Hiroki seraya tertawa kecil. " Lho, Shinjuku? Bukannya ini masih jam pelajaran? " Tanya Setou lagi. " Ketua klub boleh lho, keluar dari sekolah sewaktu jam pelajaran. Staff juga boleh, asalkan lagi ada kepentingan " Jelas Hiroki. " Oh, gitu. Yaudah, makasih jawabannya! " Ucap Setou seraya menarik tangan Eiji. " Wow, cewek tadi keren juga, ya " Ucap Eiji. " Tadi Nemu, sekarang malah Hiroki?? " Tanya Setou heran. " Gak apa-apa kan, terang-terangan menduakan.. Tapi, aku lebih pilih Nemu daripada Hiroki! " Ucap Eiji. " Eh, kopimu belum habis. Kita pergi ke Grand Plaza Shibuya, yuk, aku lapar, mau refreshing di mall " Ajak Eiji. " Kita pakai mobil punya aku aja, soalnya kamu kan udah nganterin aku pake motormu kemarin.. " Lanjut Eiji. " Thx, ayo cepetan " Ucap Setou. Eiji meraih handphone-nya yang berada di saku celana kirinya, kemudian mengetikan suatu nomor. " Eh-Halo? Kaito? Aku butuh bantuanmu, aku pingin pinjam mobilmu, atau kamu yang mengendarai aku dan temanku menuju Grand Plaza Shibuya, andaikan itu gak masalah buat kamu. Eh? Apa? Kamu saja yang mengendarainya? Oke! Terima kasih. Jemput aku di sekolah. "

" Tenang, sebentar lagi Kaito datang, kita ngurus klub dulu " Hibur Eiji seraya melangkah menuju klub miliknya. Tiba-tiba.. Sebuah mobil perak mewah berhenti di belakang Eiji. Supir mobil itu membuka kaca jendela mobil, dan memanggil Eiji. " Ka-Kaito!? Yuk, Setou, kita berangkat~! " Ajak Eiji sambil menarik Setou masuk.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di depan Grand Plaza Shibuya. " Hati-hati~ " Ucap Kaito seraya memarkir mobilnya. EijiSetou masuk ke dalam plaza itu, dan melihat sesosok gadis berambut krem.... Dengan iris ruby.

" Ne-Nemu!? "

To be continued...
Back to top Go down
Tsu
Special Admin
Special Admin
Tsu


Member Title : Kurutte hey kids!
Jumlah posting : 401
Join date : 2013-11-08
Age : 29

krik - JAPAN! [Life Story] Empty
PostSubject: Re: JAPAN! [Life Story]   krik - JAPAN! [Life Story] Icon_minitimeTue Sep 16, 2014 11:34 am

Chapter 2 : Sshhh!!

"—massaka—" gumam Setou pelan. Nemu hanya menatap nanar kedua entitas itu—sampai Nemu segera melarikan diri menuju lantai atas dan menyelip di antara celah - celah kecil keramaian. Sementara keduanya berjalan zigzag menghindari keramaian yang menjadi di pusat perbelanjaan Shibuya.

Keringat dingin keluar dari ubun - ubun keduanya, namun tubuh kurus keduanya tetap sigap mengejar Nemu. Bahkan mereka sempat tertabrak beberapa orang ketika berlari tadi. "Omoshiroi—Nemu, apa yang kau lakukan—" gumam Eiji pelan sambil perlahan menghentikan langkahnya dan menarik nafas panjang, juga mengelap bulir - bulir keringat yang sempat keluar.

"Tak kusangka dia juga datang ke pusat perbelanjaan Shibuya.." ucap Setou. "Tapi bukankah ini masih jam pelajaran? Kalau dipikir - pikir, Nemu yang pintar tak mungkin bolos," timpal Eiji sambil berjalan ke arah bakery yang ramai dikunjungi oleh berbondong - bondong orang.

"Tak kusangka dia berkhianat di belakang.." pikir Eiji sambil meraih roti melon dan mengantri di kasir. Sementara Setou mengambil roti sosis dan juga mengantri di belakang Eiji. Setelah giliran mereka tiba, mereka membayar roti yang mereka beli dan lalu melahapnya dengan rakus.

"Rotinya enak juga." komentar Setou. "Yep. Habis, 'kan katanya bakery ini salah satu bakery paling top se-Jepang. 'Udah buka cabang di mana - mana, loh. Kata dunia pergosipan, bakery ini sudah membuka cabang yang jumlahnya lebih dari 100 di sekeliling Jepang." celoteh Eiji dengan nada sok. "Ppfttt.. sok tahu." sindir Setou sambil melirik ke arah sebuah mini-resto di dalam mall ini.

"Omong - omong, kau bilang kau lapar, 'kan? Ayo, kita makan di sana." ucap Setou sambil mengajak Eiji masuk ke dalam mini-resto itu. Aroma masakan tercium di seluruh penjuru ruangan. Musik jazz klasik tengah diputar dan terdengar dari speaker ruangan berwarna coklat, membuat suasana cair. Keduanya memilih tempat duduk di meja nomor 3, kebetulan meja itu sedang kosong sementara kafe ini lumayan ramai dikunjungi oleh orang.

Setelah pelayan datang, keduanya mulai memesan menu masing - masing. "Aku pesan parfait, dan coffee latte." tutur Eiji pelan. Hujan lokal menyembur dari mulut Setou. "P—parfait? Kau suka parfait?!" diiringi dengan tawa yang memenuhi seluruh kafe dan membuat semua orang melirik ke arah Setou. "Jaa~ aku suka parfait. Sangat suka, rasanya lebih enak dibanding kacang merah." jawabnya elegan.

"o—oh ya," ucap Setou berusaha mengalihkan pembicaraan dengan cara memberitahukan pesanannya. "Aku pesan.. coffee latte," ia meraih lembar menu. "Dan—Strawberry Punch dengan soda dan sirup, juga Cheese Cheddar Cake." sambung Setou sebelum Eiji meledakkan tawanya. "Kau!? Strawberry Punch!? AHAHAHAAHAHAHAHAHA!!" ejek Eiji sambil berguling - guling di lantai menahan tawanya.

.....

Setelah beberapa menit menunggu, pesanan mereka berdua datang. Dan setelah makan dengan lahapnya, mereka pergi keluar dari resto tersebut dan mulai berjalan menuju toko buku. Namun apa yang dilihat—Nemu berada di situ. Kami ter-stun untuk sementara, menunggu waktu yang tepat untuk menangkap Nemu. *IYKWIM* Dan setelah Nemu berjalan ke arah rak novel sastra, kami segera mengepung Nemu dan menangkap Nemu.

Bruak. Nemu terjatuh karena Setou menyergapnya sambil menjatuhkannya sehingga ia tidak bisa berlari. Kini para pegawai dan pelanggan toko itu mengalihkan titik fokusnya pada kami berdua, terlebih para pembaca yang sedang berada di rak novel sastra. "Yosha.. kutangkap kau.. akhirnya!" ucap Setou sambil melirik ke arah Eiji. Eiji mengangguk sambil menggenggam tangan Nemu sementara Setou melepaskan sergapannya.

"—aduh.. N—ngapain sih!" teriak Nemu yang masih terbaring di lantai. Eiji hanya berbisik, "—ikut kami." sementara Nemu menatap Eiji dengan tatapan bingung. Eiji mengambil ponselnya dengan tangan kirinya, setelah itu ia memberikannya pada Setou. "Setou, telepon Kaito. Bilang bahwa kita akan mengantar Nemu. Dan juga, telepon kepala sekolah beserta pembimbing klub Kawaii Shoujo, Ayano-senpai." ucap Eiji. Setou mengangguk, setelah itu ia menekan tombol 'Call' pada nomor Kaito.

"Kaito! Cepat jemput kami! D—dan juga, Nemu akan ikut bersama kami! Itu tidak masalah, 'kan? Dah!" ucap Setou sambil langsung menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari Kaito. Setelah itu, ia juga menekan tombol 'Call' pada nomor kepala sekolah. Tak berapa lama, telepon diangkat. "Halo?" suara berat dari kepala sekolah tertangkap. "Anu, seorang siswi bernama Nemu Hiragawa di SMP swasta Nishinuma ketahuan bolos sekolah sejak pukul 9 lewat 50 menit." ucap Setou sambil menatap Nemu.

"—apa? Bolos?" ulang kepala sekolah. Setelah itu, terdengar bunyi mendesah. "Baiklah, saya akan memasukkan data ini di rapor Nemu. Ah ya, omong - omong, ini dengan siapa ya?" tanya kepala sekolah. Setou menelan ludah. "Err—anoo—ini kakaknya Nemu." jawab Setou. "Ah, begitu ya. Baiklah, terima kasih sudah melaporkannya. Oh ya, sekali lagi, apakah Anda melihat murid bernama Setou Ashirogi dan Eiji Yamamoto? Keduanya tiba - tiba menghilang dari sekolah, tak ada laporan tertentu sampai saat ini, dan juga pembimbing klub 'Khusus Cowok!' tidak tahu menahu tentang hal ini. Bahkan beliau sempat kebingungan."

DHEG.

—bagaimana ini—

"Setou dan Eiji, ya? Souka." ucap Setou. "Sayangnya tidak. Seharusnya Nemu yang serumah dengan Setou mengetahui sesuatu tentang hal ini. Err, tunggu sebentar, saya akan menanyakannya pada Nemu." lanjut Setou sambil menjauhkan ponselnya. Ia lalu berbisik pada Eiji. "Eiji! Bagaimana ini?" tanya Setou. "Gunakan 'Rencana B'! Rencana.. B.." bisik Eiji. Setou mengangguk lalu mendekatkan ponselnya pada telinganya.

"Barusan saya tanyakan pada Nemu, Nemu-nya tidak mengetahui apa - apa tentang ini. Oh, iya, semalam katanya Setou dan Eiji akan mengadakan rapat bersama Staff klub di Roppongi." ucap Setou. "Oh, baiklah. Kami akan mengirim pembimbing klub, Shinji-senpai, ke Roppongi. Anda tidak berbohong tentang informasi ini bukan?" ucap kepala sekolah. "Tentu tidak. Saya tak mungkin berbohong. Ah ya, sekalian hubungi pembimbing klub Kawaii Shoujo, ya." jawab Setou.

"Baiklah. Terima kasih." ucap kepala sekolah sambil memutus hubungan antara Setou dan Nemu. Setelah itu, Setou hanya menyeringai dan mengembalikan ponselnya pada Eiji. Eiji lalu melepaskan genggamannya. "—sayang sekali tapi kau tidak bisa berlari lagi.." ucap Eiji pada Nemu. Nemu hanya mengerutkan alis sambil berdiri dan menepuk - nepuk bajunya agar membebaskan bajunya dari debu yang menempel pada lantai. Tidak lupa ia juga menepuk - nepuk surainya.

"Duuh! Gara - gara kalian aku jadi mempunyai urusan berat dengan Ayano-senpai! Dan jabatanku di klub akan diturunkan!" ucap Nemu. Namun tepat setelah itu, seseorang menepuk bahu Setou. Setelah Setou menoleh...

"—A—A—Ayano-senpai!?"

To be continued..
Back to top Go down
Tsu
Special Admin
Special Admin
Tsu


Member Title : Kurutte hey kids!
Jumlah posting : 401
Join date : 2013-11-08
Age : 29

krik - JAPAN! [Life Story] Empty
PostSubject: Re: JAPAN! [Life Story]   krik - JAPAN! [Life Story] Icon_minitimeWed Dec 24, 2014 10:39 am

OOT : Berhubung authornya lagi WB, jadi ya.. untuk kali ini author bikin special chapter. Starring Nemu & Setou. Tapi gak ada hubungannya di chapter depan & gak ada hubungan dengan cerita ini, sih.. pengen melampiaskan rasa WB aja. #krik


Special Chapter


Angin musim panas berhembus dari arah Asia Tenggara, membuat surai krem yang diikat dengan gaya ponytail itu terhembus pelan. Iris sapphire seindah permata miliknya tengah melirik ke luar jendela, memandangi langit yang indah dan cerah, walau ia tidak sepenuhnya menikmati pemandangan tersebut. Dari mimik wajahnya saja, semua orang sudah tahu kalau ia memiliki suatu masalah dan kini sedang membongkar memoarnya. Ia menyipitkan matanya sejenak, membuat iris sapphire itu sedikit bersembunyi di balik kelopak mata—sebelum menyalakan Radio yang berada di sisi kanannya, dengan antena yang dihadapkan ke arah atas, tegak dan lurus.

"Ramalan bintang buat kamu-kamu yang memiliki rasi bintang Gemini! Hari ini hari yang sial banget buat kamu. Tapi nasibmu dan takdirmu bakal berubah selama kamu tidak bertingkah keterlaluan. Karena warna keberuntunganmu hari ini adalah merah dan putih, jadi direkomendasikan untuk menggunakan atribut berwarna merah ataupun warna putih! Jika kamu memakai syal, berarti kamu bakal beruntung! Itu adalah benda keberuntunganmu hari i—" Radio dimatikan oleh gadis itu. Ramalan bintang yang sama, benda keberuntungan yang sama, berita yang sama. Sudah beberapa hari semenjak 'hari-yang-terulang' terjadi. Bahkan ia tidak mengetahui apa penyebabnya selain karena seseorang memohon pada 'yang diatas sana' untuk memutarbalikkan waktu.

And the time becomes an infinite loop.

Sebenarnya ia sudah mengetahui si pelaku dari kejadian ini. Orang yang paling dekat dengannya—ya, dirinya sendiri. Ialah yang menyebabkan waktu terus terulang. Dan ia tahu kalau kakaknya yang sedang terbaring dengan mesin di tubuhnya itu takkan kembali hidup. Seberapa-kalipun ia memutarbalikkan waktu, takdir sang kakak tetap sama. Seluruh tubuh pria malang yang tengah terbaring di atas kasur berspreikan putih cemerlang itu dibaluti dengan perban, bagian kiri tubuhnya yang tertimpa oleh gedung kini sedang dijalankan dengan mesin yang akan membantunya untuk terus hidup.

"—kau tahu 'kan, Secchi, kalau kau berjanji kau akan terus hidup?" perlahan, air matanya menetes dari pelipisnya dan menyusuri pipinya yang halus sebelum gugur ke tangan kanan pria ini begitu saja. Gadis itu menggenggam tangan kanan tersebut. Dingin, itulah yang ia rasakan. Tidak penuh dengan kehangatan dan kasih sayang seperti biasanya. Sampai-sampai ia mengira bahwa ini bukanlah senpai-nya. Ini bukanlah Setou yang selama ini terus memberikannya semangat hidup.

"—dan kau tahu 'kan, kalau kau telah melanggar janjimu itu?" walau berusaha tersenyum, air matanya tetap menetes dengan deras. "Terima kasih atas bantuanmu selama ini, Secchi," tidak. Gadis itu masih menginginkan bantuan dari pria tersebut. Ia masih tetap ingin merasakan kehangatan pria itu. "—tapi, mulai sekarang aku akan berdiri sendiri." tidak. Bukan itu yang gadis ini inginkan. Ia masih ingin diberi dukungan oleh pria itu. Dan ia masih menginginkan bagaimana pria itu membelai rambutnya dan membantunya di kala susah.

PIIIP. Mesin detektor detak jantung menghasilkan bunyi. Seorang Setou Ashirogi yang telah segar-bugar kini memandang heran para dokter dan suster yang mendatanginya. Beberapa kali ia meronta karena dokter dan suster itu menggenggamnya dengan kuat, tapi ia tidak bisa. Dan ia tidak dapat berhenti memandang wajah Nemu yang kini dipenuhi dengan kekhawatiran juga seperti hendak menangis. Walau ia tertawa. Bahkan ia memukul-mukul alat detektor jantung tersebut dan memprotes pada dokter bahwa mesin detektor jantungnya sudah rusak sebelum kembali memukulnya.

Dan sejauh yang ia ingat—Nemu ada di atasnya. Di atas tubuhnya terdapat berbagai macam bunga, namun Nemu memberikan bunga kesukaannya—bunga lavender. Di atas rintik hujan, ia menepuk kedua bahu Nemu, memanggil namanya namun Nemu tetap diam tak bergeming, menatap tanah yang diukir dengan nama seseorang. 'Setou Ashirogi'. Tulisan tersebut tertulis dengan rapi—Setou bahkan tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Sebelum kedua bibir seorang Nemu Hiragawa mulai terbuka—

'Selamat tinggal, Setou. Aishiteru.'

Itu kata-kata yang tidak pernah diucapkan oleh seorang Nemu yang memiliki pribadi yang egois dan juga pemarah. Baru kali ini ia mendengar kata-kata semanis itu. Ya—ia bahagia dengan kata-kata manis itu. Membuatnya merasa bahwa perasaannya sudah terbalas walau ia menyadari kondisinya sekarang. Dan posisinya sekarang. Ia berada di dimensi berbeda. Dan takkan bisa menemui Nemu dan berbicara dengannya lagi—walau ia bisa melihatnya dari atas sana.

'Terima kasih..' bisikan dengan nada gembira dan sangat dikenal oleh Nemu membuat Nemu menoleh ke arah samping sebelum kembali melirik pada makam Setou dan tersenyum. "—aishiteru, Secchi."

Sampai ketika sebuah makam baru dibangun tepat di samping makam Setou, dengan nama yang terukir pada nisannya—

'Rest in Peace, Nemu Hiragawa'.

END—?
Back to top Go down
Tsu
Special Admin
Special Admin
Tsu


Member Title : Kurutte hey kids!
Jumlah posting : 401
Join date : 2013-11-08
Age : 29

krik - JAPAN! [Life Story] Empty
PostSubject: Re: JAPAN! [Life Story]   krik - JAPAN! [Life Story] Icon_minitimeFri Nov 11, 2016 11:41 am

"--Ayano-...senpai--"

Tidak percaya akan apa yang dilihat, mereka bertiga terduduk membatu, seolah disiram oleh semen yang bisa mengeras secara instan. Dan Ayano--wanita yang disebut pembimbing klub Kawaii Shoujo tadi, tengah menatap mereka bertiga dengan tatapan sengit. Sementara itu, di belakangnya, muncul Shinji-senpai yang merupakan pembimbing klub Khusus Cowok!, dan juga kepala sekolah. Tiga versus tiga.

"Eiji--LARIII!"

Dengan cepat dan cekatan, Setou mengenggam erat Nemu dan menggendongnya dalam posisi bridal style, yang lalu menerobos para serial killer itu melalui celah-celah. Eiji pun ikut menyusul, dia dengan segera berlari cepat. Kecepatan larinya bertambah drastis. Bahkan dia dapat menyamai posisi Setou dan Nemu yang sudah 5 meter jauhnya.

"Siaaaal!" Shinji segera memutar tubuhnya sebelum bersiap berlari. Namun, kepala sekolah menepuk bahunya, bermaksud untuk menghentikan geraknya. "Shinji-senpai, sabar. Ayano-senpai. Kau pasti punya rencana 'kan?" kepala sekolah kemudian memutar kepalanya, menghadap Ayano-senpai.

Ayano-senpai kemudian memasang senyuman misterius.

"Ya, tentu saja aku punya rencana.
Untuk mematahkan kaki mereka yang manis.."

.
.
.
.

"Hosh--KAITO! Hosh--CEPAT KITA PERGI DARI TEMPAT LAKNAT INI! ASTAGA. AKU TIDAK PERCAYA AKAN APA YANG TERJADI BARUSAN."
"Ah, sabar Eiji-sama! Tolong jelaskan, saya tidak mengerti.. dan bisa jelaskan semua ini dari awal mula? Kurasa aku bisa berlaku sebagai orang yang bisa memberi saran terbaik."

Kini, mereka sudah sampai di dalam mobil pribadi Eiji yang disupir oleh supirnya, Kaito. Namun, mereka belum juga berjalan, karena Kaito masih kebingungan dengan apa yang terjadi pada Eiji dan kawan-kawannya. Dan kenapa Setou masih menggendong Nemu dengan gaya bridal style.

"AKAN AKU JELASKAN SAMBIL JALAN. SEKARANG CEPAAT. KITA PERGI KE KEDIAMAN NOMOR 2."
"Ah.. baik, Eiji-sama."
"Um.. Setou? Kenapa kau masih menggendongku?"
"Oh--iya maaf."
"HEI, ITU PARA TERORIS YANG MENGEJAR KITA TADI! AYO CEPAT KAITO, NANTI KITA BERDUA BISA DIGOROK! KAU DENGAR AKU, KAITO. BISA. DI. GO. ROK."
"Eh, maaf.. duh, karcis parkirnya kemana pula.."
"Oh, ini nih! Terselip di bangku."
"Terima kasih, Setou-sama. Oke, kita berangkat--!"

Brrrm. Dan akhirnya mereka pergi dari tempat yang disebut laknat tadi.

.
.
.
.

Jam 12 siang. Sudah lama istirahat pagi berakhir, dan kini para murid masih belajar sampai jam 3. Sementara SetouNemuEiji kini masih berada di dalam mobil, namun mobil mereka pun sedang melaju di tengah hutan. Hutan belantara. Setou tengah memasang pokerface, Nemu tengah terbaring dan kepalanya berada di pundak Setou, sementara Eiji.. masih mengkhayalkan hal yang terjadi di mall Shibuya.

"Eh, tunggu. Kaito, mari ke Roppongi."
"Roppongi? Anda bercanda."
"Aku serius," timpal Eiji. "Berbahaya jika ke kediaman kedua sekarang. Guru-guru sudah mengetahui lokasi kediaman kedua. Paling tidak, setengah jam lagi mereka tiba disini. Makanya. Mari ke Roppongi," Eiji terdiam sebentar sebelum lanjut berbicara. "Lagipula, ada orang yang ingin kutemui disana."

Entah kenapa, dalam sekejap atmosfir di antara mereka berubah serius. Setou tampak memandang ke arah Kaito dan Eiji secara bergantian, lalu kemudian memutuskan untuk duduk diam. Jika ini urusan keluarga, ia tidak bisa apa-apa. Beberapa lama Kaito juga terdiam, lalu akhirnya Kaito mulai menjawab.

"Akhirnya Anda sudah memutuskannya," timpal Kaito pelan. Akan tetapi, anak kecil pun bisa merasakan ada tekanan dari nada berbicaranya. "Memang selama ini, mengapa Anda tidak memutuskannya dari dulu? Apa Anda—karena kondisi darurat, memutuskan untuk pergi ke Roppongi? Sudah dari dulu saya, dan keluarga dari ayah Anda mendesak Anda untuk pergi menemuinya, tapi—"

"Sudah! Jangan banyak bicara!" hardik Eiji. Nada marahnya yang tidak biasanya untuk  sifat periang Eiji sempat membuat Setou terkejut. Karena bentakan Eiji tadi, kelopak mata Nemu perlahan terbuka. Setelah sadar ia bersandar di bahu Setou, ia segera menegakkan posisi duduknya. Setelah itu, ia menoleh ke arah sosok yang ada di pojok kanan sana, Eiji.

"Eiji?" tanyanya dengan nada pelan, tentu saja membuat Eiji kaget kemudian menoleh ke arahnya. "Ada apa—berbicara dengan siapa?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Eiji mati kutu.

"A—cuma sedikit berdebat dengan Kaito saja tadi. Tak ada yang perlu dikhawatirkan," Eiji menyunggingkan senyum yang dipaksa. Setou memandang Eiji dengan pandangan sinis. "Bisa-bisanya ia membohongi Nemu," pikir Setou. "Berdebat sedikit? Alasan saja..." setelah itu, Setou tetap bungkam sepanjang perjalanan.

.
.
.
.
.

Sementara itu, pihak guru.

Bukannya mereka mengejar SetouNemuEiji, akan tetapi mereka malah mengadakan rapat kecil-kecilan di ruang kepala sekolah. Yang tentu saja, partisipannya hanya tiga orang, Ayano, Shinji, dan kepala sekolah itu sendiri.

Kepala sekolah berdehem sejenak. "Apa tanggapanmu tentang ini, Ayano-sensei?" kepala sekolah memancing Ayano untuk memulai rapat dengan ide-idenya. Ayano tampak berdehem sejenak sebelum kemudian melanjutkan.

"—ya. Eiji memiliki banyak kediaman, dia anak orang kaya. Kabarnya keturunan bangsawan. Tidak memungkinkan bagi mereka untuk kembali ke sekolah ini, sampai kapanpun. Karena jika mereka kembali ke sekolah, pasti akan ditanyai oleh guru konseling, kalau kejadian ini kita laporkan pada guru konseling. Tindakan teraman bagi kita adalah melaporkan dulu ke guru konseling. Sementara untuk keberadaan mereka, pasti mereka di tangan Eiji sekarang—Nemu dan Setou pasti disuruhnya menginap di rumahnya untuk sementara karena rumah merekalah yang pasti akan kita datangi terlebih dahulu. Rencanaku—" Ayano mengukir senyum tipis. "—kita ke kediaman ibunya di Roppongi."

[T B C]
Back to top Go down
Sponsored content





krik - JAPAN! [Life Story] Empty
PostSubject: Re: JAPAN! [Life Story]   krik - JAPAN! [Life Story] Icon_minitime

Back to top Go down
 
JAPAN! [Life Story]
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» JAPAN! [Life Story]
» Three Word Story
» Riddle Story
» Code: Asylum The Story
» Code:Asylum The Story

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Midnight Academy :: Member Creativity :: Karangan Cerita-
Jump to: