Class E(nd)

Sekolah baru, wajah-wajah baru dan tahun ajaran baru. Semua itu merupakan hal yang paling didambakan oleh tiap-tiap murid baru di Seikou High. Sekolah baru yang tidak lagi memuat hal-hal membosankan dari sekolah lama, teman-teman baru yang berpotensi 75% lebih mengasyikkan, dan tahun ajaran baru dengan mata pelajaran yang sepenuhnya segar dan takkan membosankan walau dibaca-baca berulang kali. Semua itu adalah hal yang, menurut murid-murid baru, merupakan hal yang menduduki peringkat satu kebahagiaannya. Atau paling tidak peringkat dua.

Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang Kawashima Shou. Ia yang dijuluki sebagai orang terserius di sekolahnya dulu, bukanlah tipe orang yang sama dengan kebanyakan orang. Ia adalah tipe orang yang lebih cenderung ke masa bodoh dengan apapun--tapi bukan berarti ia bukan orang yang tahu-menahu tentang kepentingannya. Jika ia adalah orang yang seperti itu, mungkin ia takkan mendapat peringkat pertama hasil ujian tertinggi seantero Jepang.

"Tapi tetap saja," gumamnya pelan. "Masa bodoh dengan nilaiku di SMP dulu. Yang penting, aku mesti melihat, Seikou Gakko ini sekolah yang seperti apa."

Dan jawabannya takkan mengecewakannya. Seikou High adalah sebuah akademi dengan asrama mewah berfasilitas yang mungkin harganya selangit, sistem pembelajaran yang bahkan dijiplak oleh berbagai negara berkembang, guru-guru yang terjamin kemampuan akademisnya dan juga bagaimana caranya mengajari murid. Dan juga, fasilitas-fasilitas sekolah yang lengkap. Seikou High, memang bukan sekolah main-main. Ia rasa itulah salah satu alasan walinya memasukkannya ke dalam sini--ke dalam Seikou High. Ia yang selalu bosan terhadap sekolah-sekolah negeri, akhirnya dimasukkan ke dalam akademi yang tidak main-main.

Begitulah.

"Dengan ini, bapak mengucapkan selamat datang di Seikou Gakuen. Kalian akan menjalani masa-masa yang indah disini. Lihat saja, banyak fasilitas-fasilitas mewah disini. WiFi ada, segalanya. Oh ya, Sei..pidato sana, sekalian memperkenalkan pada mereka bagaimana OSIS di sekolah ini. Aku ke kantor sebentar, dokumen-dokumen yang menumpuk itu menunggu untuk kutandatangani." sang kepala sekolah menepuk pundak pemuda jangkung yang berdiri di sampingnya sebelum menghilang di balik panggung aula. Dan pemuda jangkung itupun segera mengambil alih mikrofon yang ada di tengah-tengah panggung aula.

"Yak! Selamat datang di Seikou Gakuen, namaku Seikou