Tomoko Kuroko VS Mimeko Kuroda (Death Battle)

Subject: Tomoko Kuroko VS Mimeko Kuroda (Death Battle) Thu Dec 05, 2013 12:24 pm

Sepi.

Bunyi angin hanya menjadi bisikan di malam yang gelap dan sepi ini. Daun yang berguguran membuat bulu kuduk berdiri karenanya. Yang tersisa hanyalah puing-puing hitam sebagai saksi bisu pertarungan tersengit, dan sebagai bukti bahwa 'itu dan itu' ada di akademi ini. Tak ada yang menerangi kegelapan malam ini, terkecuali sebuah iris ungu yang menusuk kegelapan malam.

Ada seseorang yang mengikutimu.

Huh, siapa peduli. Terkadang angin berbisik seperti itu. Bego amat. Who cares? Nah, tak ada yang tahu. Gadis bersurai pink ini hanya terkekeh-kekeh seraya menatap kegelapan malam. Jongkok di depan sebuah puing-puing hitam, dan mengambil puing-puing hitam itu.

Dia.. Tepat berada di belakangmu!

Tatapan gadis bersurai pink ini mendadak berubah menjadi serius. Dengan segera, dia bangkit, dan melemparkan puing-puing hitam itu. Tersenyum sinis. "Wah, wah, si hantu, apa kabar? Tomoko Kuroko dari kelas S+," Ucapnya seraya menggunakan 'Fire Wall' di depannya.

Iris biru tua miliknya hanya menatap sinis gadis bersurai pink ini. Heh, mau menantang, ya? Boleh. Dia juga menyaksikan pelindung api yang digunakan oleh si gadis bersurai pink ini. ".. Menarik. Kau mau berbisnis? Ayo saja!" Tantang Tomoko sambil mengaktifkan magic 'Dark Wing' miliknya. Kini dia menjadi kuat; lebih kuat daripada ketika dia masih jadi manusia. Awas kau, tak akan ada yang bisa mengalahkan Tomoko Kuroko, penghuni kelas S+. [offtopic]4 post left[/offtopic]

Mengepalkan tangan seperti ketika hendak melepaskan tinju. "Dark Punch!" Serunya dalam hati seraya melontarkan tinju ke arah Mimeko.

Random number (1,100) :: 16

"Heh," Kekeh Mimeko.

GABRUK!

Sebuah tinjuan raksasa baru saja menyerangnya. Khuh. Dari mulutnya keluar darah, dan kemudian Mimeko menyekanya. Sebuah pertarungan yang disayangkan, jika dia mengalah hanya karena itu. Menengok ke arah kanan dan kiri, akhirnya menemukan puing-puing hitam. Heh. Benda itu mulai terangkat karena telekinisis miliknya, dan mengambang di udara. "Kalau ini, bisa melakukan adegan gepeng seperti di kartun tahun 19-an," Gumamnya sambil menjatuhkan puing-puing itu di atas Tomoko.

Random number (1,100) :: 74

^Itu Current HP-nya 484 \('-'

---

"Battle between Godfather and Justice, huh?" Melontarkan pertanyaan ala Inggris. Belum selesai berbicara, sebuah puing-puing menimpa tubuhnya. Untung saja tubuhnya hantu; jika dia manusia, ucapkan selamat tinggal kepada tulang-tulang Tomoko yang remuk karenanya. Akibat efek dari Dark Wing, sayap itu mencengkram erat puing-puing itu, mengangkatnya dan memindahkannya dari hadapan Tomoko. "Heh, awas kau, dasar bajingan, semoga kau masuk ke dalam neraka!" Teriak Tomoko. "Dark Dimension!" Serunya sambil menatap sinis Mimeko.

Random number (1,10) :: 7

^Itu current hp-nya 426, dan 3 post lagi efek Dark Wing-nya habis ^^

---

"Heh, awas kau, dasar bajingan, semoga kau masuk ke dalam neraka!"

Dasar keras kepala.

"Oh, excuse me? Seharusnya pertanyaan itu dilontarkan kepadamu, bukan kepadaku yang masih belia ini," Ucap Mimeko malas sambil melipat tangannya. "Dan seandainya kau manusia, aku pasti akan memotong mulutmu itu. Bego." Lanjutnya. Menatap sebuah pohon yang roboh, kemudian tersenyum. "Dan kali ini, aku akan membuatmu terbang ke alam sana, baka!" Ucapnya sambil menurunkan pohon itu di atas Tomoko.

Random number (1,100) :: 81

"Hem, coba saja kalau kau bisa menerbangkanku ke alam sana. Aku bisa terbang sendiri, kok," Ancam Tomoko. Sungguh, manusia yang satu ini apa-apaan. Bukannya tidur di asrama, malah keliaran sampai ketemu sama murid dari kelas S+. Greget ya greget, tapi gak se-greget ini juga.

Gdubrak!

Sebuah pohon oak tua barusan saja mendarat di atas kepalanya. Sungguh, jika Tomoko jadi manusia, semua tulangnya bakal remuk dan kepalanya benjol raksasa. Dasar manusia sialan. Kali ini sayap miliknya kembali membantu, dan sangat diuntungkan bahwa Tomoko adalah hantu. Sayangnya, Tomoko juga sama seperti manusia, darahnya bisa berkurang. Hmph. Oke, saatnya balas serang. "Sayapku, lempar dia!" Perintahnya. Sayap gelap miliknya menghantam Mimeko.

Random number (1,100) :: 9

Current HP: 426

[offtopic]2 post left[/offtopic]

Sebuah hantaman yang mampu dihindari. Dengan gesit dia melompat ke sisi kiri, kemudian terkekeh-kekeh. "Dark Wing-mu tak terpakai, apakah tak apa begitu? Jika kau menggunakannya, stamina-mu akan habis.. HAHAHAHA!!!" Tawanya. Dan walaupun dia tertawa, tetap saja Dark Wing itu magic yang amat berbahaya. "Kalau kau pandai berbisnis, sesuai apa katamu barusan, akan kubuat kau menjadi tak ahli lagi. Sekarang, kau akan kubunuh. Sekarang juga." Ucapnya sambil menatap sebuah kayu runcing di sana. Melayangkannya, kemudian menghantamkannya ke perut gadis itu. "Kalau ini, cukup untuk melemparnya, sesuai seperti yang dilakukannya kepadaku barusan."

Random number (1,100) :: 13

Dasar anak manusia kurang ajar.

"Hem, kalau kau juga pandai berbisnis, ayo! Kita saling bertanding!" Bentaknya. Surai putih kebiruan miliknya bergoyang karena kepalanya yang menghadap tanah yang kemudian ditengadahkan kembali. Kali ini-Apa yang harus dilakukannya? Melakukan Dark Dimension dan membiarkannya? Lalu? Mengeluarkannya dan membunuhnya seketika? Okelah, itu juga bagus. Oke, rencana dijalankan. Iris biru miliknya menatap mata gadis bersurai pink itu, kemudian tersenyum sinis. "Sebentar lagi kau akan terperangkap di dimensi lain," Ucap Tomoko. "Dan itu kabar bagus. Kabar buruknya adalah kau hanya bertahan di situ selama 5 menit," Lanjutnya seraya meneriakkan kata 'Dark Dimension' dalam hatinya.

Random number (1,10) :: 4

"Hrm?"

Sebuah keanehan terjadi. Badannya serasa terserap ke dalam kegelapan, pertama badan bagian kanan, sampai sepenuhnya. Sehingga dia terserap ke dalam situ sepenuhnya. Kegelapan kelam ini-- serasa pernah dikenalnya, dulu. Ya, sama seperti kegelapan ketika kita berada di 'sana'. Ketika kita menutup mata untuk waktu yang lama, dan... Mungkin kegelapan kelam ini tidak termasuk seperti contoh di atas. Kegelapan ini pernah dijumpainya.

"Mirip seperti sebuah labirin, kurasa." Gumamnya sambil menyentuh udara yang sekeras dinding.

Brak!

"Oowww.." Sebuah rintihan kesakitan. Andaikan matanya menoleh ke samping kanan, pupilnya akan menghilang. Sepertinya barusan dia menabrak sebuah dinding. Mengambil langkah mundur. Dan kini kepalanya yang terantuk dinding. "Sssshhh...." Rintihnya seraya memegang kepala bagian belakangnya. "Ah?" Sbyyuuussshh... Kegelapan menghilang, dan kembali memijak pada cahaya.

"Kau-dasar sialan, kubunuh kau!!" Teriaknya sambil menusukkan puing-puing raksasa ke perut Tomoko.

Random number (1,100) :: 58

Sakit. Sakit. Sakit.

Sebuah puing-puing raksasa baru saja menimpa perutnya. Perutnya menjadi pendarahan, tapi tak terlalu parah. Baju seragamnya menjadi warna merah darah; yang seharusnya dilampiaskan ke gadis itu. Ck. Sebuah untung-untungan bahwa dia hantu. Tapi, hantu juga ada batasan kekuatan, kan.

Syuuufff...

'Pergilah, sayapku'

Butiran-butiran hitam kelam terbang ke langit. Tak ada yang mampu menyelamatkan hantu malang ini, kecuali kekuatan besar miliknya. Dengan sekuat tenaga didorongnya puing-puing hitam itu supaya menjauh darinya. Ini sungguh gila. Saatnya balas.

"Dark Punch!"

Random number (1,100) :: 70

Current HP

368.

Sebuah hantaman yang sangat keras. Dirinya terbentur ke pagar besi Midnight Academy, dan lagi di depan pagar besi itu terdapat duri yang menusuk. Punggung Mimeko tertusuk karenanya. Mimeko meludahkan darah ke samping kiri, kemudian bangkit. "Heh! Hanya itu? Kau pikir aku bisa mati hanya dengan serangan itu? Pikirkan dulu!" Bentaknya.

Ada beberapa benda rongsokan di sana. Pisau dapur, palu, dan kapak... Oh iya! Dia segera berjalan ke arah barang rongsokan tersebut, kemudian mengambil kapak. Kini dia berjalan ke depan Tomoko. "Ini, bayaran untukmu"

Random number (1,100) :: 43

^itu CHP nya 414.

Pesta berdarah akbar.

Gadis ini.. Tak peduli akan apapun yang menimpanya, dia tetap berjuang demi kemenangan. Heh. Dasar keras kepala. Sebuah kapak baru saja nyaris membelah kepalanya. Namun; terjadi luka gores yang besar di leher kirinya. "Dark Ball," gumamnya dalam hati. "Dark Punch!"

Random number (1,100) :: 77

CHP: 325

Ukh.

Kini dia terlempar ke arah pagar dengan pelindung listrik. Merintih kesakitan. Kemudian bangkit dengan keadaan punggung terkena luka bakar. "Hah! Oke, aku nyatakan menyerah jika kau menyerangku dengan serangan terhebat." Ucap Mimeko. Sekarang tubuhnya terlihat sedikit lemah daripada tertusuk tadi, wajar listrik dengan tekanan tinggi telah menyengat bagian tertusuk tadi. ...Dia menemukan sebuah pisau dapur usang di sana. Dia menerbangkannya, kemudian menusukkannya ke arah Tomoko.

Random number (1,100) :: 92

OOT: Pisau dapur usang? Maksudnya kayak tumpul gitu? Atau berkarat? =)) Kalau tumpul kata-katanya itu saya anggap diganti sama senjata tajam, well, kalau boleh, sih. Oh iya, btw pertahanan Dark Ball itu 50%, jadi hasil HP ditambah 50 =))

---

Kali ini, sebuah pisau dapur menancap di perut bagian tengahnya. Dia menarik pisau itu hingga keluar, kemudian melemparkannya. Untung saja ada Dark Ball yang melindunginya, dan tusukannya tak mencapai bagian vital. "Oke, begini saja. Sampai ada seseorang yang mengaku kalah, orang yang tidak mengaku kalah akan menjadi sang Taishou. Mengerti?" Jelas Tomoko seraya melancarkan Dark Punch ke arah Mimeko.

Random number (1,100) :: 86

» [Failed] Mimeko Kuroda VS Akuro Kejitani
» [Battle] Konohagakure's Invasion
» [Battle] Amegakure
» [Organization-Battle] MidnightBlacknight VS Wildnight
» [EXAM] Exam 1: Battle