Lagu berikutnya mana?

ah sudahlah, kupilih sendiri aja ya.
Blue Bird - Ikimono Gakari (OP Naruto)Rei--Rei yang manis. Sahabatku sejak kecil, sampai SMA. Kami dibesarkan di panti asuhan yang sama, alasan kami dititipkan di panti asuhan yang sama pun jugalah sama:
orangtua kami mengalami krisis ekonomi, sehingga kami dititipkan disini--walau orangtua kami berbeda. Aku merasa, kami akan bersama selamanya. Dan firasat itu ternyata benar; kemanapun kami selalu bersama.
Saat pulang sekolah, ia yang kelas H mendatangiku di kelas D dan menyapaku hangat. Kepalanya pasti menyembul dari ambang pintu. Ia menyapaku yang tengah membenahi barang-barang ke dalam tasku, "Sayaka-chan. Pulang bareng, yuk!" dan selalu begitu tiap kali pulang sekolah. Tak pernah sekalipun ia pulang bersama orang lain, dengan pacarnya pun ia tak pernah.
Kami--selalu bersama.
Waktu belajar di panti, kami pasti selalu belajar bersama-sama. Ketika ada PR yang ia tak mengerti, kubantu menjawab, dan ketika ada PR yang tidak kumengerti, ia bantu jawab. Kami selalu saja bertukar jawaban. Yang lebih asyiknya lagi, ketika aku menjelaskan ia langsung paham, begitupun sebaliknya. Seolah, pikiran kami menyatu.
Tapi, di hari
itu aku tahu aku takkan bisa lagi bersamanya.
Di hari dimana ia memandang langit sore dengan begitu antusias, sembari berujar dengan nada lirih--
"--Sayaka-chan. Aku ingin bebas."Aku memandangnya penuh arti. Ia balas memandangku penuh arti. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, dibalasnya dengan senyuman yang entah apa artinya. Aku kembali membalas dengan senyuman kecut, sebelum kemudian membuang muka. Di hari itulah, hubunganku dengannya mulai memburuk.
Sejak hari itu, ia tak pernah lagi menjemputku seusai jam pelajaran.
Sejak hari itu, ia tak pernah lagi mengajakku belajar bersama.
Sejak hari itu, ia bersikap seolah aku--tak ada.
Di saat itulah, aku paham alasannya menjauhiku.
Bahwa, ia tengah bertengkar dengan
orangtua kami. Tentang bagaimana
orangtua kami menganggapnya terlalu spesial, dan bahwa ia tak boleh dilepas. Kemana-mana ia harus bersama orangtuaku, atau paling tidak bersamaku.
Jadi, itukah alasannya tiap hari mendekatiku?
Karena terpaksa?Ia--menganggapku saudara parasit?Aku menghampirinya di suatu hari.
"Jika kau ingin bebas, pergilah." "Selamanya hati kita tetap akan menyatu. Kaburlah dari panti asuhan--raihlah mimpi-mimpi yang ingin kau dapatkan di dunia luar." dengan air mata berlinang, kulanjutkan, "dimanapun engkau berada, aku akan tahu tentangmu--karena kau saudaraku."
Aku mengiringinya menuju ke arah jendela panti asuhan yang tengah terbuka. Ketika ia tengah berjongkok di jendela, ia menoleh ke arahku yang ada di belakangnya dengan senyuman tulus--namun air matanya tengah berlinang saat itu. Ia berkata,
"--selamanya kita akan saling mengetahui.
Kita bukan saudara biasa.
Kita adalah saudara kembar, Sayaka-chan."
Ia melompat keluar, berlari kabur.
.
.
.
.
.
.