Midnight Academy
Selamat Datang Di MA Dimana Kamu Main RPG Berbasis Battle, School, etc, games, dan lain-lain Segera Lah Register Kalau Guest Dan patuhi aturan, jangan sungkan ikutan Gabung

Administrator Team
Midnight Academy
Selamat Datang Di MA Dimana Kamu Main RPG Berbasis Battle, School, etc, games, dan lain-lain Segera Lah Register Kalau Guest Dan patuhi aturan, jangan sungkan ikutan Gabung

Administrator Team
Midnight Academy
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Welcome to Midnight Academy
 
HomeNewsGalleryLatest imagesSearchRegisterLog in
Midnight Academy
Forum AgoessNaruto ● Forum Diskusi Naruto
Tempat untuk para maniak Naruto
Paradox academy.
Mirai Academy
Public School, Official RPF
Animanga Indonesia Fan
Control Panel

Guest profile

Information

Preference

Signature

Avatar

Social

Friends and Foes

Memberlist

Groups

Private messages

Inbox

PM sent

Other

Topic is being watched

Switch account:



 

 Diary of Tetsu

Go down 
AuthorMessage
Tsu
Special Admin
Special Admin
Tsu


Member Title : Kurutte hey kids!
Jumlah posting : 401
Join date : 2013-11-08
Age : 29

Diary of Tetsu Empty
PostSubject: Diary of Tetsu   Diary of Tetsu Icon_minitimeThu Dec 24, 2015 7:38 am

Prologue
Shooting Star

Iwagakure. Beberapa tahun yang telah lalu.

Tampak seorang pria bertubuh kekar yang tengah duduk di kursi Tsuchikage. Matanya tertutupi dengan topi yang ia gunakan, sementara ekspresinya tetap tenang. Perang sudah lama meletus di Konohagakure, dimulai dari insiden Sunagakure yang ingin merebut Kyuubi dari Konoha. Sejak itu, dimulailah peperangan yang bahkan sampai melibatkan Kumogakure dan Iwagakure. Konohagakure mengandalkan Iwagakure sebagai sekutu, dan Sunagakure memanfaatkan Kumogakure sebagai sekutu pula.

Namun, peperangan berakhir dengan berhasil dipukul mundurnya Suna-Kumo. Menurut sumber yang terpercaya, Suna masih memiliki keinginan untuk merebut Kyuubi dan saat ini sedang mengumpulkan bala bantuan untuk turut merebut Kyuubi. Dan Iwagakure termasuk targetnya. Karena Tsuchikage yang lama telah berganti oleh yang baru, yaitu pria kekar ini. Karena itu, Sunagakure berusaha memanfaatkan sisi 'Kage baru' pria itu. Pertama-tama ia akan membuat mentalnya kalah dengan berbagai macam sindiran dan ancaman, yang lalu berujung pada Iwagakure yang diharapkan menyerah.

Sayangnya, semua itu takkan pernah terjadi.

Sebuah ketukan pelan pada pintu ruangan Tsuchikage membuat pria itu menggulirkan matanya ke arah pintu, yang kemudian menghela napasnya sebelum memperintahkan sang pengetuk (?) untuk masuk. Dan apa yang ditemukan, sesosok anak kecil berusia kira-kira 7 tahun dengan surai coklat acak muncul di depan pintu yang dibuka.

"Otou-san? Pihak Sunagakure masih belum datang, kah?" tanya anak itu sembari tersenyum polos. Sang ayah dari anak itu hanya menatap anak itu dengan tatapan bingung, yang lalu kemudian menghela napas. "Dari mana kau tahu hal-hal seperti itu.." "oh, kalau itu sih, Ura-san si Jounin Pemalas itu juga tahu! Aku tanya kenapa belakangan ini banyak pihak tak dikenal yang masuk desa, dan dia jawab kalau itu pihak Sunagakure! Menurutku, semua itu pasti ada hubungannya dengan ayah! Soalnya mereka sering datang ke ruangan ini!" diakhiri dengan senyuman tidak berdosa.

Sang ayah tampak tersenyum sebelum mengusap-usap bagian kepala anak itu. "Tetsu.. kau memang anak ayah. Bisa menyelidiki hal-hal rumit seperti itu, yang bahkan belum bisa dipahami anak-anak seusiamu." pintu yang dibuka itu diketuk oleh seseorang, tampaknya Jounin Suna. Pria itu kemudian menatap datar ke arah Jounin Suna itu--yang perlahan menghilang menggunakan Jutsu kamuflase, lalu kembali mengalihkan perhatiannya pada Tetsu. "Nah, Tetsu, kamu lebih baik kembali ke rumah. Ibumu pasti sedang mencari-carimu sekarang." ucapnya sembari mengacak surai anaknya. Sementara Tetsu mengangguk mantap, lalu berjalan keluar dari ruangan itu.

Sementara Jounin Suna tadi, perlahan-lahan kembali seperti biasa. Dan tampak sedang menatap sengit ayah dari Uzumaki Tetsu. Alisnya mengkerut. Uratnya yang ada di atas alis tampak menonjol. Sebelum sebuah senyuman yang terkesan dipaksakan muncul di wajah Jounin tersebut. "Norio Uchiha-san. Aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu.." bertepatan setelah itu, pupil sang Tsuchikage perlahan berubah. Menjadi Sharingan tomoe 3.

.
.
.
.

"Okaa-san, aku pulaang!" Tetsu tampak berlari girang ke dalam rumah, sementara ibunya--Uzumaki Aiko--yang sedang memasak di dapur tampak menoleh ke arahnya. "Selamat datang. Ibu sudah memasakkan maguro sashimi, makanan kesukaanmu. Silahkan dimakan~!" ucap sang ibu, tak kalah bersemangat. Sementara Tetsu hanya bisa bersorak kegirangan dan lalu langsung memakannya.

.
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 7 malam. Sementara sang ayah belum juga pulang. Tetsu tampak sedang asyik membaca komik di kamarnya sendiri, sembari berbaring di atas kasur. Sesekali ia mengecek ke lantai bawah untuk mengetahui apakah ayahnya sudah pulang atau belum. Bahkan sampai jam menunjukkan pukul 8 malam, ayahnya belum juga pulang. Padahal biasanya ayahnya pulang jam 6 sore.

Khawatir, ia menaruh komiknya di atas ranjang dan lalu mengambil kantung ninja. Sebelum berjalan keluar dari kamarnya. Ketika ia akan meraih kenop pintu, tampak bayangan sang ibu yang mengawasinya dari belakang. Otomatis pergerakannya terhenti, dan secara perlahan Tetsu menengok ke arah belakang. Menampakkan sang ibu dengan ekspresi marah besar.

"Tetsuu?" tanyanya dengan nada lembut yang dibuat-buat. "Mau kemana dan untuk apa membawa kantung ninja?" lanjut ia bertanya.

"Umm, hanya ingin latihan di rumah teman.. ya. Begitulah." Tetsu kemudian menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Tidak boleh." dengan penekanan pada seluruh kata. "Okaa-san tahu kalau kamu ingin pergi menengok otou-san.. tenang saja, dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri dari pihak Sunagakure!" akan tetapi, Tetsu sudah keburu keluar dari rumahnya. "Aku pergi dulu!" dengan terburu-buru, ia berlari ke arah gedung Tsuchikage.

.
.
.
.

"Otou-san, aku masuk!" ucapnya sembari mengetuk pintu ruangan Tsuchikage. Hening. Tanpa jawaban. Tetsu cuma bisa memandang pintu itu heran. Sebelum mengetuknya lagi. "Otou-san. Aku masuk." tidak biasanya ayahnya begini. Biasanya ayahnya selalu memperbolehkannya masuk. Ini tidak. Tanpa ada jawaban sama sekali.

"Otou-san, maaf.."

Krieet. Pintu itu dibuka perlahan. Sinar rembulan merambat masuk ke dalam ruangan yang gelap. Ketika Tetsu menyalakan lampu--

"OTOU-SAN!?"

.
.
.
.
.

"Jadi--Uchiha Norio, suami Anda yang merupakan seorang Tsuchikage--terbunuh. Maafkan aku." tampak seorang Uzumaki Aiko tengah menangis di hadapan polisi itu, sementara Tetsu.. ekspresinya masih sama sejak tadi pagi setelah bangun tidur. Kosong. Tanpa ekspresi. Ekspresi yang seperti mayat. Dengan mata yang melotot dan mulut yang sedikit menganga.

"Dik Tetsu?" ucapan dari sang polisi membuat Tetsu menoleh. "Coba deskripsikan apa yang kau lihat semalam."

Tetsu mengangguk. "Jadi, semalam, aku sempat datang ke kantor Tsuchikage sekitar jam 5 sore. Dia masih hidup. Dan dia masih belum kembali juga pada saat jam 8 malam. Aku yang khawatir dengan cepat mengecek ke kantor Tsuchikage, dan aku melihat otou-san.. duduk di kursinya. Akan tetapi. Tanpa kepala. Tanpa--kepala--HUEK!" jika Tetsu tidak segera menutup mulutnya, bisa jadi lendir itu langsung termuntahkan. Ia kemudian menelan hal yang akan ia buang tadi.

"...maaf."

.
.
.
.

"Ap--kau sudah gila! Untuk apa kau pergi ke Sunagakure--padahal okaa-san sudah bersyukur kalau ada kamu.. tapi kenapa kamu tidak mengerti perasaanku!?"

Pekikan seorang Uzumaki Aiko terdengar. Sementara Tetsu hanya menunduk. "Ibu.. apakah dengan membiarkan orang jahat di dunia itu merupakan sebuah kejahatan? Aku sudah mengetahui semuanya. Mengenai Sunagakure, dan konfliknya terhadap Iwagakure. Ibu.. mungkin aku akan merindukan pelukan penuh sayangmu, tapi semua itu sudah cukup. Sampai sini saja. Akan tetapi, suatu hari nanti aku akan kembali. Kembali ke sini. Ke rumah ini. Aku sudah menghubungi salah satu Jounin bawahan ayah untuk membawaku ke Sunagakure. Mungkin juga aku akan pergi ke Kumogakure agar tidak ada lagi yang harus menangis. Jadi.. tenang saja, ibu. Aku akan segera kembali."

Bertepatan setelah itu, Tetsu dengan segera keluar dari rumahnya, sembari menenteng sebuah tas yang berisi berbagai macam benda. Sementara Aiko, yang awalnya berdiri tegap, kini tersungkur ke lantai. Pasrah.

"Ayah.. aku akan membalaskan dendammu. Sunagakure.. lihat saja. Aku akan meluluh-lantahkan kalian. Pasti. Pasti.."
Back to top Go down
Tsu
Special Admin
Special Admin
Tsu


Member Title : Kurutte hey kids!
Jumlah posting : 401
Join date : 2013-11-08
Age : 29

Diary of Tetsu Empty
PostSubject: Re: Diary of Tetsu   Diary of Tetsu Icon_minitimeFri Apr 08, 2016 7:34 am

"Ura-san. Bagaimana kondisi gerbang depan Sunagakure?"
"Ada dua orang penjaga. Berhati-hatilah."
"Tenang. Aku adalah anak Tsuchikage, kau ingat?"

Perbincangan yang dilakukan oleh 2 orang—Tetsu dan si Jounin Pemalas, Yamanaka Ura. Perbincangan itu dilakukan di balik pohon yang terletak di dekat gerbang masuk Sunagakure. Keduanya tampak mengenakan baju hitam, dan penutup kepala berlambangkan Iwagakure.

Menandakan bahwa, keporak-porandaan yang disebabkan disini disebabkan oleh Iwagakure.

"—maju!"

Dalam satu isyarat, Ura berlari maju. Shintenshin no Jutsu. Salah seorang penjaga gerbang tampak melemparkan kunai ke arah penjaga gerbang lain—tentu saja, yang pikirannya sudah dikontrol oleh Ura.

Tetsu beraksi. Dengan cepat, ia melakukan Shunshin ke depan penjaga gerbang yang dilempar oleh kunai tadi. Sharingan koma tiga.

"Genjutsu!"

Penjaga gerbang itu tampak terjatuh ke arah tanah.

"Disini sudah selesai, Ura. Sekarang giliranmu," ucap Tetsu sambil memandang ke arah Ura. Ura menguap. "Aku tahu," ucapnya malas. Shintenshin no Jutsu: Kai. Dan penjaga gerbang itu tersungkur. Tetsu menyeringai. "Kira-kira mereka akan 'tertidur' selama 3 jam. Waktu yang cukup untukku membantai seisi Sunagakure. Dan kebetulan, sang Kage juga pergi ke Kirigakure," seringai itu belum lepas. "Biar kita siapkan kejutan untuknya."

Tetsu melompat naik ke atas gerbang, membiarkan dirinya melihat-lihat pemandangan di Sunagakure. Ia lalu bersiul. "Negara gurun pasir," lalu meludah ke sembarang tempat. "Berani-beraninya melancarkan serangan langsung ke Iwagakure. Mereka harus diberi pelajaran." lalu sesuai dugaan, ia melompat turun. Disertai dengan Ura yang mengikuti di belakangnya.

"Ura, pegang tanganku. Kita akan ke gedung Kage," perintahnya dengan nada rendah. Ura, tanpa bicara apapun, langsung memegang tangan Tetsu. Setelah itu—"Fuuton: Teleportation."—angin berhembus, menerpa tubuh mereka dan mempermainkan surai mereka. Setelah itu, mereka hilang seolah ditelan bumi.

Mereka kembali muncul di ruang Kazekage. Disinilah Tetsu akan memulai rencananya. "Gemeretakkan gigimu kuat-kuat, bagian ini adalah bagian dimana orang-orang yang menyertaiku sering tergigit lidah," guraunya. Ura tertawa pelan. Tetsu mulai membentuk segel. Setelah itu—angin berhembus kencang, dan banyak rumah-rumah mulai terlepas dari fondasinya.

Tak perlu waktu lama sampai Sunagakure porak-poranda. Dan Tetsu berdiri di atas puing-puing gedung Kage. Sebagian besar orang tertimpa puing-puing, hanya beberapa yang berhasil selamat. Tapi tenang saja, orang-orang yang selamat bisa Tetsu sapu bersih dengan kemampuannya saat ini.

Akan tetapi—"hentikan, Tetsu. Kau tak ingin anak-anak Sunagakure merasakan nasib yang sama denganmu, 'kan?" Ura menepuk bahu Tetsu. "Kehilangan orangtua di usia belia...dan lagi, kebanyakan warga Sunagakure tak bersalah. Apa ada alasan khusus mengapa kau sampai memporak-porandakan Sunagakure—" Tetsu menatap Ura dengan Sharingan koma tiga. Ura berhenti berbicara. "Sunagakure tetaplah Sunagakure. Memang, ada orang yang tak bersalah, akan tetapi—mereka ingin merebut Iwagakure. Mereka merebut ayahku! Apa salahnya aku membalaskan dendam?"

"Yow, tenanglah."

Sebuah suara bernada rendah sekaligus santai terdengar dari belakang Tetsu. Tetsu menoleh ke arah belakang. Seseorang yang tengah mengenakan topi Kazekage tersenyum ke arahnya. "Anak Norio, toh? Lama tak jumpa. Aku terakhir melihatmu saat kau berusia 2 tahun. Saat itu kau begitu kecil...sekarang usiamu—18. Dan kau berubah menjadi pemuda gagah."

Tetsu memandang Kazekage dengan sengit. "Bukan urusanmu. Aku ada urusan dengan salah satu anak buah—" CRATS! Sebuah benda tajam menembus jantung Tetsu. "—mu..."

Perlahan Tetsu tersungkur ke atas tanah. Kazekage menatap ke arah Ura. "—kau. Dipenjara atau nyawa. Tentukan dengan cepat—sebab, aku bukan orang yang sabar."

Ura memandang sang Kazekage dengan penuh keraguan. Akhirnya—

.
.
.
.
.
Back to top Go down
Tsu
Special Admin
Special Admin
Tsu


Member Title : Kurutte hey kids!
Jumlah posting : 401
Join date : 2013-11-08
Age : 29

Diary of Tetsu Empty
PostSubject: Re: Diary of Tetsu   Diary of Tetsu Icon_minitimeSun Mar 12, 2017 11:08 am

"Yo. Sudah bangun rupanya?"

Pagi hari yang diawali dengan sebuah erangan. Tetsu mengubah posisinya menjadi posisi duduk sambil memegangi kepalanya yang pusing karena bangkit tiba-tiba. Ia membuka matanya lalu melihat ke arah sekelilingnya. Penglihatannya yang sedikit kabur membuatnya mengerjap beberapa kali, setelah itu barulah ia sadar. Seorang pemuda sedang duduk di samping ranjangnya. Pemuda yang jika diibaratkan dengan hewan adalah serigala—dan dia memang terkesan seperti seekor serigala, dengan rambutnya yang berantakan juga mata merahnya.

Namun Tetsu tidak segera menjawab pernyataan pemuda itu yang telah membuatnya terbangun. Ia kembali melihat-lihat ke sekelilingnya. Tak perlu waktu lama sampai ia ingat akan apa saja yang terjadi tempo hari. Ia yang membantai seluruh warga Sunagakure, dan—

Secara otomatis telapak tangan kanannya bergerak ke arah dada kirinya, berusaha menyusurinya. Dan dapat ia rasakan sebuah bekas luka di situ. Luka yang disebabkan oleh kunai milik Kazekage, dan tampaknya dijahit pada saat ia pingsan. Semua itu bagaikan mimpi—ia yang membantai Sunagakure, lalu hampir saja mati. Jika nanti ia pulang ke rumah dan ibunya mengetahuinya—apa kira-kira yang akan dikatakannya?

"Mana Ura?" tanyanya tiba-tiba pada pemuda yang satu sel tahanan dengannya—yang mirip serigala tadi. Pemuda itu tersenyum. "Ura? Oh, maksudmu pria jangkung itu? Dia tengah diinterogasi oleh sang Kazekage sekarang," jelas pemuda itu. "Aku sudah mengetahui cerita tentangmu. Benar-benar nekat." katanya tiba-tiba. Tetsu menghela nafas.

"Aku tidak salah. Aku membantai seisi Sunagakure demi pembalasan dendam—mereka membunuh ayahku."
"Lalu kaukira untuk alasan semudah itu kau berhak membantai seisi desa? Sungguh, kawan baruku, kupikir jika kau jadi aku, kau bakal punya alasan yang lebih rasional untuk membantai seisi desa."

Tetsu menatap pemuda itu dengan tatapan bingung. "Memangnya ada apa? Seluruh keluargamu dibantai Sunagakure?" namun pemuda itu hanya tersenyum. "Salah seorang dari anggota keluargaku adalah pemilik Kyuubi—Mizuro Yotsuki. Pasukan Sunagakure membawa Mizuro entah kemana, dan dengan memanfaatkan apa yang kau lakukan terhadap Sunagakure, aku diam-diam menyusup ke dalam Sunagakure sambil mencari-cari Mizuro. Tetapi mereka mendapatkanku, dan disinilah aku."
Back to top Go down
Sponsored content





Diary of Tetsu Empty
PostSubject: Re: Diary of Tetsu   Diary of Tetsu Icon_minitime

Back to top Go down
 
Diary of Tetsu
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» Disappearance of Uzumaki Tetsu: New Plot

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Midnight Academy :: Member Creativity :: Karangan Cerita-
Jump to: