Ouma vs Uchiha Rikudo

SREK.
Sebuah bunyi berhasil ditangkap oleh telinga Tetsu belia. Terdiam sebentar, mencoba untuk 'menjelaskan' bunyi tersebut apabila bunyi itu kembali ditangkap oleh telinganya.


"!!", segera mengeluarkan pedang Katana-nya dari sarungnya, lalu mengarahkannya pada sosok yang menyapanya tadi dan--menempatkan ujung Katananya pada ujung hidung sosok tersebut. Apa yang dilihat, Sasuke, ketua organisasi midnight, organisasi aliansinya berada di sana.

"A-ah! Maaf Sasuke - san," ucap Tetsu sambil membungkukkan badan dan menarik Katana-nya. "Kupikir, kau adalah orang lain, ahaha.." tawanya garing sambil menyarungkan katana-nya kembali.

"Oh iya, omong - omong, apakah Sasuke - san mau melatihku?"

"Hmm? Aku lebih memilih pelatihan. Tak ada orang yang benar - benar kubenci," jawab Tetsu sambil tertawa garing. Tawanya mereda lalu wajahnya mendatar. "Walau sebenarnya ada." pikirnya.

"Jadi? Tahap - tahapnya apa saja?" tanya Tetsu sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Tidak makan selama 24 jam? Yah, mungkin aku bisa menahan laparku selama 24 jam," ucap Tetsu sambil mulai berjalan ke suatu tempat. Telinganya kemudian mendengar sesuatu, sebuah suara seperti.. teriakan?

"Sasuke - san, tetap berada di belakangku," ucap Tetsu sambil membelakangi Sasuke dan melihat ke kejauhan. Cahaya dan teriakan makin mendekati mereka berdua.

"Kuberitahu, aku menyusup masuk ke dalam sini," ucap Tetsu sambil mulai berjalan lurus ke depan dan mulai membuka Katana - nya dari sarungnya. "Jadi--karena itulah mereka mengejarku."

"Blow!!" ucapnya sambil mulai meniupkan angin dari mulutnya. Angin yang cukup kencang berhembus lurus ke depan, para orang yang tengah mengejar Tetsu pun terbawa oleh angin.

Dengan segera pemuda bersurai coklat berantakan itu memalingkan pandangannya dan membalik posisi tubuhnya. "Sasuke - san, kita harus segera bersembunyi, sebelum aku mengeluarkan Fuuton Mekkakyu." ucap Tetsu sambil berlari mendekat ke arah Sasuke.

"Chiriku? Baiklah," jawab Tetsu singkat sambil masuk ke dalam gua tersembunyi itu. Lilin membuat suasana menjadi terang benderang. Tetsu lalu duduk di lantai gua itu dan menyandarkan tubuhnya beserta kepalanya di dinding gua.

"Tidak makan selama 24 jam, heh." gumamnya sambil memejamkan matanya, detik demi detik , menit demi menit, ia terlelap. Pada hari esok, ia akan berlatih. Sebuah pilihan bagus untuk beristirahat terlebih dahulu.

Pagi hari menjelang, matahari terbit di ufuk timur. Menguap malas, membuka matanya perlahan sambil memandangi sekeliling. Lilin yang dihidupkan oleh Sasuke telah padam. Tetsu lalu segera berdiri, memandangi sekitar sambil menyipitkan matanya lalu mulai berjalan.

Menguap lebar sambil menatap malas matahari, menunggu kedatangan Chiriku. Di kejauhan , seseorang tengah berjalan. Mungkin Chiriku. Ia lalu berjalan mendekati orang itu. ketika berada sekitar 5 meter dari orang itu, ia bisa melihat orang itu tersenyum tipis sambil mempercepat langkahnya.

Ketika mereka hanya berjarak 3 meter, Chiriku mulai angkat bicara.

"Saya diperintahkan oleh Sasuke - san agar saya melatih Anda memiliki tahap Rihengan," jelas Chiriku. "Nama saya Chiriku." lanjut Chiriku.

"Oh, begitu?" jawab Tetsu singkat. "Aku sudah mendengar tentangmu dari Sasuke - san, Chiriku - san." lanjut Tetsu. Chiriku hanya mengangguk samar tanda mengerti. "Baiklah, kita langsung saja pada pelatihan tahap pertama, kau harus menahan laparmu selama 24 jam, juga kau harus menghindari serangan - serangan yang datang." jelas Chiriku padat. Tetsu hanya mengangguk. Mereka berdua pun masuk ke dalam gua yang tersembunyi tadi.

"Tahap 1, mulai dari sekarang!"

"Kau pasti bisa, Tetsu!" ucap Chiriku. "Ayo, berusahalah!" lanjut Chiriku. Tetsu hanya mengangguk lemah sambil terkulai lemas. Air mukanya pucat, matanya menyipit, dari perutnya terus - terusan keluar bunyi 'KRUUUK' yang keras.

Malam hari menjelang, dan Tetsu masih belum makan. Ya, ini memang salah satu dari tahapnya, tidak makan selama 24 jam. Beberapa jam kemudian, jam 12 malam. Ia sangat lapar. Chiriku lalu menghela nafasnya. "Baik, tahap pertama selesai." ucap Chiriku. Tetsu hanya tersenyum lemah.

"Tidurlah, aku juga akan tidur di sini, besok kita akan berlatih lagi, tentu dengan tahapan yang lebih keras," jelas Chiriku. Tetsu hanya mengangguk pelan sambil memejamkan matanya, dan mulai terlelap..