Tea Party~

Hazelnya bergulir di seisi kantin, sampai dia menemukan seorang siswi yang juga sekelas dengannya, Tateyama Shitori. "Permisi," ujarnya ketika melangkahkan kaki ke kantin. Dia duduk di kursi yang berada di hadapan kursi gadis itu. "Maaf menganggu," keluhnya. "Bisakah aku masuk ke dalam pesta teh ini? Sepertinya menarik." Lanjutnya seraya memegang gagang cangkir teh tersebut, dan meneguk tehnya. "…--Ini Earl Grey, ya."

Apa-apaan ekspresi gadis bersurai coklat ini.
"Jadi, maksudmu, kalau aku punya kekuatan listrik, berarti aku spesial, begitu?" Tanya Shitori sedikit mengancam. "Dan terlihat dari ekspresimu, sepertinya kau memilikinya, tak ada gunanya menyembunyikannya, aku sudah tahu, dari pertengkaranmu." Lanjut Shitori pelan sambil meneguk teh miliknya. Niatnya mengetahui, malah dibohongi. Hazelnya menatap tajam gadis yang sedang duduk di depannya. Setelah menatap tajam gadis tersebut, hazelnya bergulir menatap arah luar jendela. Telunjuknya menunjuk ke arah lapangan untuk latihan. Di sana terdapat dummy. Melepaskan telunjuknya, hazelnya kembali bergulir ke arah gadis itu. Memperbaiki syal merahnya, kemudian tersenyum senang. "Seandainya kau bukan dummy itu,"

Menghentakkan kakinya.
"Ooooh... Maksudmu, aku orang yang spesial di sekolah ini? Huh?" desak Minori sambil mengepalkan tangan kanannya. Dia menengok ke arah training field di sana yang penuh dengan dummy atau apalah itu namanya. "Malahan kau yang ingin kujadikan dummy, bajing," ketus Minori sambil meneguk tehnya. Dia menunjuk Shitori sambil meminum tehnya. "Dengar, ya. Kaupikir aku ini apa? Hah? Kalaupun aku bohong, itu cuma pernah sekali ini," jelas Minori dengan nada angkuhnya.